REPUBLIKA.CO.ID,CILACAP--Seorang warga Desa Mulyadadi RT 01 RW 01, Kecamatan Majenang, Cilacap, Jawa Tengah, Sodikin, mengalami luka bakar di kedua kakinya akibat ledakan elpiji tabung 3 kilogram.
Saat ditemui wartawan di rumahnya, Senin, Sodikin, mengatakan, peristiwa tersebut terjadi pada Minggu (25/7) siang.
"Waktu itu tercium bau gas sehingga saya berusaha melepas regulator dari tabung," katanya.
Akan tetapi saat melepas regulator, kata dia, tiba-tiba api menyala dari tabung tersebut dan langsung menyambar dan membakar kedua kakinya hingga melepuh.
Dia mengaku tidak mengetahui asal api tersebut karena saat itu kompor dalam keadaan mati. "Saya pun segera dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah Majenang untuk mendapat perawatan. Namun saya memilih rawat jalan saja," katanya.
Ledakan elpiji itu diduga akibat buruknya kualitas selang regulator yang digunakan Sodikin sehingga tidak mampu menahan tekanan gas yang keluar dari tabung.
Selang regulator yang tidak berlabel standar nasional Indonesia (SNI) itu sobek sekitar lima centimeter pascaledakan tersebut.
Berdasarkan catatan ANTARA, peristiwa ledakan elpiji tabung 3 kilogram itu merupakan ketiga kalinya di Kabupaten Cilacap dalam kurun waktu kurang dari satu minggu.
Ledakan pertama pada Rabu (21/7) di RT 04 RW 10 Kelurahan Sidakaya, Kecamatan Cilacap Selatan, dengan korban seorang penjual jamu keliling berasal dari Solo bernama Sri Winih (24) yang mengalami luka bakar dan atap dapur rumah kontrakannya jebol.
Ledakan kedua pada Jumat (23/7) di rumah Laman Martowigeno (71), warga RT 03 RW 03 Desa Glempang, Kecamatan Maos, yang mengakibatkan atap dapurnya jebol.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
