Selasa 02 Aug 2011 20:27 WIB

Pengadilan Agama Trenggalek Diteror Bom

REPUBLIKA.CO.ID,TRENGGALEK--Kantor Pengadilan Agama Trenggalek, Jawa Timur, Selasa siang, diteror bom oleh seorang penelepon yang belum diketahui identitasnya.

Ancaman peledakan itu sempat membuat seluruh penghuni kantor pengadilan agama, berikut pengunjung yang hadir, panik dan semburat keluar.

Namun kekhawatiran itu kemudian sirna dengan sendirinya setelah polisi datang dan melakukan penyisiran di sekitar gedung.

"Para pegawai akhirnya bersedia kembali ke ruangan masing-masing setelah diyakinkan bahwa bom dimaksud tidak benar-benar ada," kata petugas keamanan PA Trenggalek, Suparni.

Ia menuturkan, teror bom melalui ancaman telepon dia terima sekitar pukul 11.00 WIB. Saat itu, peneror yang tidak mau menyebut nama ataupun identitasnya itu menyatakan ada bom yang telah ia letakkan di dekat ruang sidang.

Penelepon gelap yang diyakini berjenis kelamin laki-laki itu sama sekali tidak menyebut jenis tuntutan bersama ancaman yang ia lontarkan melalui saluran telpon tersebut. Ia hanya mengingatkan agar seluruh pegawai, hakim, maupun warga sipil yang tengah berkunjung ke pengadilan agama agar secepatnya dievakuasi jika tidak ingin menjadi korban ledakan bom.

"Dia sama sekali tidak mau menyebut identitasnya maupun tujuannya apa. Katanya bom sudah di dekat ruang sidang dan segera akan meledak," tutur Suparni menceritakan detik-detik ancaman teror bom yang diterimanya.

Menanggapi ancaman tersebut, pihak PA Trenggalek lalu segera memberitahukan adanya ancaman bom tersebut ke Polres Trenggalek. Beberapa petugas kepolisian kemudian datang ke tempat kejadian perkara dan melakukan serangkaian penyisiran. "Sempat disisir tapi tidak ada benda mencurigakan kami temukan di sana," kata Kasat Reskrim Polres Trenggalek, AKP Saiful Rahman.

Sementara itu, dari pantauan di lapangan pasca teror bom, suasana di dalam komplek Pengadilan Agama Trenggalek, beberapa jam setelah kejadian, nampak kembali normal.

Kesannya seolah tidak pernah ada kejadian apapun walau barusan mendapat teror bom dari penelpon gelap.

Begitu pula dua petugas keamanan yang hari itu bertugas. Mereka sama sekali tidak tampak melakukan peningkatan pengamanan. Seperti biasa, dua petugas keamanan terlihat hanya bersantai di sekitar ruang persidangan.

"Kami masih berusaha mengindentifikasi nomor telepon yang terekam di kantor pengadilan agama. Nomornya akan kami lacak untuk mengetahui siapa pelaku iseng yang sempat membuat panik seluruh penghuni pengadilan ini," ujar Saiful.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement