REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA - PT Kereta Api Daerah Operasi VIII/Surabaya segera meluncurkan kereta api ramah lingkungan. Alasannya, KA ingin memberikan kenyamanan kepada para penumpang seiring dengan kenaikan tarif kereta api kelas komersial.
"Awal Mei nanti kami akan meluncurkan KA Argo Bromo yang ramah lingkungan," kata Kepala Humas PTKA Daops VIII, Sri Winarto, di Surabaya, Selasa (26/4). Sementara ini baru tiga rangkaian KA Argo Bromo ramah lingkungan yang akan dioperasikan untuk melayani penumpang jurusan Surabaya-Jakarta PP.
"Dari empat rangkaian KA Argo Bromo yang didisain ulang di PT Inka (Industri Kereta Api) Madiun, baru tiga rangkaian yang siap dioperasikan," katanya. Sementara satu rangkaian KA Argo Bromo lainnya masih dalam proses disain ulang di PT Inka.
"Keempat rangkaian KA Argo Bromo itu sejak pertengahan tahun lalu kami serahkan ke PT Inka untuk didisain ulang, tapi baru tiga yang sudah rampung," kata Winarto. KA Argo Bromo ramah lingkungan itu didisain khusus pada bagian kamar kecilnya sehingga kotoran manusia tidak langsung ditumpahkan ke jalan seperti kereta-kereta milik PTKA yang ada saat ini.
Selain itu, konstruksi roda dan rangka (bogie) kereta tersebut menggunakan sistem pemegasan udara sehingga menambah kenyamanan dan keselamatan para penumpang. "Bogie KA seperti itu selain dapat menambah kenyamanan para penumpang, juga menjamin keselamatan di jalan karena selama ini peristiwa anjloknya kereta api lebih banyak disebabkan pada bogie, selain kondisi rel," katanya.
Selama menjalani proses disain ulang di Madiun, Daops VIII tetap mengoperasikan KA Argo Bromo dengan menggunakan rangkaian KA Bima yang memiliki fasilitas sekelas KA Argo Bromo.
Untuk meningkatkan pelayanan kepada pengguna jasa kereta api, pemerintah melalui Ditjen Perkeretaapian membangun jalur ganda di ruas Babat-Bojonegoro. "Pekan ini proyek jalur ganda itu sudah mulai dikerjakan oleh Ditjen Perkeretaapian," kata Winarto