Ahad 15 May 2011 08:09 WIB

Hari Bebas Kendaraan Bermotor di Kota Tua

Rep: C13/ Red: Didi Purwadi
Dua perempuan, pengunjung kawasan Kota Tua Jakarta, berjalan di antara pedagang kakilima di kawasan Taman Fatahillah, Jakarta.
Foto: Antara/Paramayudha
Dua perempuan, pengunjung kawasan Kota Tua Jakarta, berjalan di antara pedagang kakilima di kawasan Taman Fatahillah, Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA - Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Barat melaksanakan hari bebas kendaraan bermotor (HBKB) atau car free day (CFD) pada Ahad (15/5), di kawasan Kota Tua, Jakarta Barat. Acara dipusatkan di halaman Museum Sejarah Jakarta. Lokasi penutupan jalan mencakup Jalan Kali Besar Barat, Jalan Kali Besar Timur, Jalan Pintu Besar Utara, Jalan Pos Kota, dan Jalan Kopi, yang dilakukan mulai pukul 06.00 sampai 12.00.

Kepala Kantor Lingkungan Hidup Jakarta Barat, Dr Supardiyo, mengatakan dasar hukum acara tersebut Perda Nomor 2 Tahun 2005 Pasal 27 yang mengamanatkan untuk pemulihan mutu udara ditetapkan HBKB pada kawasan tertentu sesuai Instruksi Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 93 Tahun 2007 tentang Pelaksanaan HBKB.

Dijelaskannya, pelaksanaan HBKB juga terkait dengan evaluasik pengukuran kualitas udara untuk mendukung program pengendalian pencemaran udara kendaraan bermotor sebagai upaya pengelolaan terhadap kualitas udara di DKI Jakarta. Dengan mengusung tema 'Dengan HBKB Kita Wujudkan Jakarta Barat yang Bersih dan Bebas Polusi', pihaknya ingin menciptakan udara Ibu Kota yang lebih bersih dan segar demi peningkatan kualitas lingkungan dan masyarakat.

"Acara ini bentuk promosi penurunan pencemaran udara pengurangan pemakaikan kendaraan pribadi," kata Supardiyo dalam rilis yang diterima Republika, Ahad (15/5).

Dengan program penutupan jalan, pihaknya akan mengukur kualitas udara di Jalan Kali Besar (Depan Hotel Omni Batavia) sebelum, selama, dan setelah HBKB. Supardiyo menghimbau masyarakat ikut mewujudkan dan berpartisipasi aktif dalam kegiatan HBKB sebagai wujud kepedulian dan budaya terhadap lingkungan. Caranya, dengan memanfaatkan ruas jalan dalam segala kegiatan, antara lain berolah raga, berjalan kaki, bersepeda, dan mempromosikan hasil pengelolaan lingkungan, serta produk ramah lingkungan.

"Jika program itu terlaksana semua, saya yakin hasil pengukuran udara jauh lebih bersih dibanding hari biasa," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement