Kamis 30 Jun 2022 21:32 WIB

Tragedi Maut Kebocoran Gas Beracun di Yordania Diselidiki

Kebocoran gas beracun di Yordania menewaskan 13 orang

Rep: Mabruroh/ Red: Nashih Nashrullah
Bendera Yordania (ilustrasi). Kebocoran gas beracun di Yordania menewaskan 13 orang
Bendera Yordania (ilustrasi). Kebocoran gas beracun di Yordania menewaskan 13 orang

REPUBLIKA.CO.ID, AMMAN — Terjadi kebocoran gas klorin dari tangki penyimpanan di pelabuhan Aqaba Yordania pada Senin (27/6/2022). Akibat insiden tersebut sebanyak 13 orang meninggal dunia dan 300 lainnya luka-luka. 

Dilansir dari Alaraby, Kamis (30/6/2022), Jaksa Penuntut Umum Yordania pada Selasa (28/6/2022), meluncurkan penyelidikan atas kebocoran gas klorin yang telah menewaskan puluhan orang dan melukai lebih banyak orang lagi di kota pesisir Aqaba. 

Baca Juga

“Lima orang asing termasuk setidaknya empat warga negara Asia termasuk di antara mereka yang tewas pada Senin (27/6/2022), ketika sebuah tangki gas beracun jatuh di dermaga di pelabuhan Laut Merah,” kata para pejabat. 

Sebuah sumber peradilan mengatakan kepada AFP bahwa jaksa penuntut umum negara itu dan tim ahli forensik telah bergerak untuk memeriksa dan mengumpulkan sampel dan bukti di tempat kejadian kecelakaan dan memulai prosedur penyelidikan. 

Raja Abdullah II yang memimpin pertemuan darurat sel krisis pemerintah. Ia menyerukan penyelidikan yang transparan, dan bersumpah untuk meminta pertanggungjawaban orang yang lalai di bawah hukum. 

Menteri Kesehatan, Firas al-Hawari, mengatakan pada Selasa malam bahwa dari 332 orang yang dirawat di rumah sakit setelah insiden itu, 50 masih berada di fasilitas kesehatan. 

Sebagian besar dirawat karena efek menghirup gas klorin, bahan pembersih umum yang juga memiliki berbagai kegunaan industri lainnya dan dapat digunakan sebagai bahan senjata kimia.

"Semua yang terluka menderita gejala yang sama, sesak napas, batuk berat dan vertigo," kata Dr Rouba Aaamawi dari Rumah Sakit Islam di Aqaba yang telah merawat 70 orang, beberapa menggunakan respirator.

Seorang karyawan perusahaan pupuk Assadallah al-Jazi (25), termasuk di antara mereka yang terluka. “Kami tidak mendengar ledakan. Kami hanya mencium bau yang berbahaya dan melihat asap kuning, lalu ada orang yang tersedak," katanya. 

Baca juga: Neom Megaproyek Ambisius Arab Saudi, Dirikan Bangunan Terbesar di Dunia

Menurut Menteri Dalam Negeri, Jenderal Mazen al-Faraya, seluruh aktivitas di pelabuhan mulai kembali normal pada Selasa, kecuali satu dermaga yang dibuka khusus untuk penyelidikan lebih lanjut. "Situasi di Aqaba sekarang terkendali," kata Perdana Menteri Bisher al-Khasawneh dilansir dari Alaraby, Kamis (30/6/2022). 

Gas klorin meluncur keluar ketika kabel pada derek yang memuat tangki gas cair ke kapal putus dan membuatnya jatuh ke bawah di sisi dermaga. Kekuatan jatuhnya menembus wadah bertekanan, menyelimuti kapal pengangkut Forest 6 dalam selubung gas kuning cerah.  

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement