Kamis 30 Jun 2022 12:07 WIB

Pengendara Motor tak Perlu Pakai Aplikasi MyPertamina Beli Pertalite di Bandung

Uji coba aplikasi diterapkan di empat wilayah di Jawa Barat.

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Agus raharjo
Pengendara motor antre untuk mengisi bahan bakar minyak (BBM) di SPBU Pramuka, Jakarta, Rabu (29/6/2022). PT Pertamina (Persero) melalui Pertamina Patra Niaga berencana menguji coba penyaluran Pertalite dan solar bagi pengguna berhak yang sudah terdaftar di dalam sistem MyPertamina agar subsidi BBM tepat sasaran.
Foto: ANTARA/Budi Prasetiyo
Pengendara motor antre untuk mengisi bahan bakar minyak (BBM) di SPBU Pramuka, Jakarta, Rabu (29/6/2022). PT Pertamina (Persero) melalui Pertamina Patra Niaga berencana menguji coba penyaluran Pertalite dan solar bagi pengguna berhak yang sudah terdaftar di dalam sistem MyPertamina agar subsidi BBM tepat sasaran.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kota Bandung mengungkapkan pengendara motor tidak perlu memakai penggunaan aplikasi MyPertamina untuk setiap pembelian BBM jenis pertalite. Pemberlakukan uji coba penggunaan aplikasi tersebut hanya diperuntukkan kendaraan roda empat.

Kepala Disdagin Kota Bandung Elly Wasliah mengatakan uji coba penggunaan aplikasi MyPertamina tiap membeli pertalite dan solar hanya diberlakukan untuk kendaraan roda empat. Pengendara motor sendiri bisa langsung membeli pertalite.

Baca Juga

"Kemarin sudah telepon (Pertamina) ini hanya berlaku untuk kendaraan roda empat kalau motor langsung aja beli tidak perlu daftar," ujarnya saat dihubungi, Kamis (30/6/2022).

Ia menuturkan bagi kendaraan roda empat pun tidak harus mengunduh aplikasi MyPertamina. Namun harus mendaftarkan diri ke subsiditepatmypertamina.id tiap membeli Pertalite atau solar. "Roda empat hanya mendaftar tidak perlu instal aplikasi di web subsiditepatmypertamina.id. Scannya pakai barcode," katanya.

 

Ia mengatakan uji coba penggunaan aplikasi tersebut di Jawa Barat berada di empat wilayah yaitu Kota Bandung, Kota Tasikmalaya, Kabupaten Ciamis dan Kota Sukabumi. Diharapkan penggunaan aplikasi tepat sasaran.

"Harapannya agar penyaluran subsidi tepat sasaran, tidak ada yang menjual kembali dan tidak disalahgunakan kembali dan ketersediaan bagi yang berhak," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement