Rabu 29 Jun 2022 14:10 WIB

Warga Kota Bandung Akan Wajib Pakai MyPertamina Mulai 1 Juli

MyPertamina akan digunakan oleh warga Bandung 1 Juli.

Rep: Dea Alvi Soraya/ Red: Muhammad Hafil
Warga menunjukkan aplikasi MyPertamina pada gawai di SPBU Pertamina Riau, Jalan LLRE Martadinata, Kota Bandung, Rabu (29/6/2022). PT Pertamina (Persero) melalui anak usahanya PT Pertamina Patra Niaga akan melakukan uji coba pembelian bahan BBM subsidi secara terbatas bagi pengguna yang sudah terdaftar pada aplikasi MyPertamina mulai 1 Juli mendatang dan diberlakukan di 11 daerah di lima provinsi pada pekan pertama. Masyarakat dapat melakukan pendaftaran di aplikasi digital MyPertamina mulai 1 Juli 2022 hingga dua pekan kedepan. Foto: Republika/Abdan Syakura
Foto: REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA
Warga menunjukkan aplikasi MyPertamina pada gawai di SPBU Pertamina Riau, Jalan LLRE Martadinata, Kota Bandung, Rabu (29/6/2022). PT Pertamina (Persero) melalui anak usahanya PT Pertamina Patra Niaga akan melakukan uji coba pembelian bahan BBM subsidi secara terbatas bagi pengguna yang sudah terdaftar pada aplikasi MyPertamina mulai 1 Juli mendatang dan diberlakukan di 11 daerah di lima provinsi pada pekan pertama. Masyarakat dapat melakukan pendaftaran di aplikasi digital MyPertamina mulai 1 Juli 2022 hingga dua pekan kedepan. Foto: Republika/Abdan Syakura

REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG—Empat daerah di Jawa Barat akan diwajibkan menggunakan aplikasi MyPertamina untuk membeli bahan bakar minyak (BBM) jenis pertalite dan Solar mulai 1 Juli 2022 mendatang. Kota Bandung menjadi salah satu daerah yang akan mewajibkan penggunaan MyPertamina, bersama Kota Tasikmalaya, Kabupaten Ciamis dan Kota Sukabumi. 

Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Elly Wasliah mengatakan, pemilihan wilayah ini merupakan keputusan langsung dari pemerintah pusat. Meski begitu, Kota Bandung, kata dia diyakini siap untuk menjadi salah satu wilayah percontohan penerapan MyPertamina. 

Baca Juga

“Iya, di Jabar ada empat wilayah yang ditentukan sebagai pilot project, salah satunya Kota Bandung,” kata Elly saat dihubungi Republika, Rabu (29/6/2022). 

Meski begitu, Elly belum dapat memastikan pengguna kendaraan apa saja yang akan diwajibkan mendaftar di MyPertamina. Menurutnya, berdasarkan informasi saat ini hanya pengendara kendaraan roda empat saja yang akan diwajibkan menggunakan MyPertamina untuk membeli Pertalite maupun Solar. 

“Belum ada kepastian, karena ada infonya hanya untuk kendaraan roda empat. Ini yang ingin saya pastikan lagi,” ujarnya. 

Adapun SPBU mana yang akan menerapkan peraturan baru ini, kata Elly, juga belum dapat dipastikan. Namun dia memperkirakan bahwa aturan ini akan diterapkan di 81 SPBU, dari total 94 SPBU di seluruh Kota Bandung.  

“Yang jelas mungkin seluruh SPBU yang bekerjasama dengan Pertamina akan menerapkan ini (MyPertamina), tapi 13 sisanya saya belum tau, makanya saya ingin pastikan lagi apakah akan menerapkan aplikasi MyPertamina juga atau tidak,” ujarnya.

“Tapi yang jelas kita (Kota Bandung) harus siap, karena kita ditunjuk oleh pemerintah pusat sebagai lokasi percontohan dan akan diterapkan mulai 1 Juli mendatang,” pungkasnya. 

Sebelumnya, PT Pertamina (Persero) menyatakan aplikasi MyPertamina akan menjadi syarat untuk membeli Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi jenis Pertalite dan Solar agar penyaluran subsidi bisa tepat sasaran. Direktur Utama Pertamina Patra Niaga Alfian Nasution dalam keterangan di Jakarta, Senin (27/6/2022), mengatakan, pihaknya berinisiatif dan berinovasi untuk melakukan uji coba penyaluran Pertalite dan Solar bagi pengguna berhak yang sudah terdaftar di dalam sistem MyPertamina mulai 1 Juli 2022.

Pertamina menjelaskan bahwa masyarakat yang merasa berhak menggunakan Pertalite dan Solar dapat mendaftarkan datanya melalui laman tersebut untuk kemudian menunggu apakah kendaraan dan identitasnya terkonfirmasi sebagai pengguna yang terdaftar. Sistem MyPertamina akan membantu perseroan dalam melakukan pencocokan data pengguna yang akan membeli BBM bersubsidi.

Alfian meminta masyarakat untuk tidak khawatir apabila tidak memiliki aplikasi MyPertamina karena pendaftaran dilakukan semua di laman MyPertamina https://subsiditepat.mypertamina.id/.Menurutnya, pengguna yang sudah melakukan pendaftaran kendaraan dan identitasnya kemudian akan mendapatkan notifikasi melalui email yang didaftarkan.

"Pengguna terdaftar akan mendapatkan kode QR khusus yang menunjukkan bahwa data mereka telah cocok dan dapat membeli Pertalite dan Solar," jelas Alfian.

Pertamina menjamin jika seluruh data sudah cocok, maka konsumen dapat melakukan transaksi di SPBU dan seluruh transaksinya akan tercatat secara digital. "Inilah yang kami harapkan, Pertamina dapat mengenali siapa saja konsumen Pertalite dan Solar, sehingga bisa menjadi acuan dalam membuat program ataupun kebijakan terkait subsidi energi bersama pemerintah sekaligus melindungi masyarakat yang saat ini berhak menikmati bahan bakar bersubsidi," papar Alfian.

Saat ini Pertamina Patra Niaga terus memperkuat infrastruktur serta sistem untuk mendukung program penyaluran Pertalite dan Solar secara tepat sasaran.Uji coba awal akan dilakukan di beberapa kota maupun kabupaten yang tersebar di lima provinsiyakni Sumatera Barat, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Jawa Barat, dan Yogyakarta.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement