Selasa 28 Jun 2022 18:32 WIB

UPT Bantah Ada Longsor di TPA Galuga Bogor

UPT membantah adanya bencana longsor di TPA Galuga, Kabupaten Bogor.

Rep: Shabrina Zakaria/ Red: Bilal Ramadhan
UPT membantah adanya bencana longsor di TPA Galuga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Foto: istimewa
UPT membantah adanya bencana longsor di TPA Galuga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR — Sebuah video aliran air hujan yang keluar dari gunungan sampah yang juga membawa sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Galuga, Kecamatan Leuwiliang, Kabupaten Bogor di lahan milik Pemerintah Kota Bogor viral.

Kondisi yang disebut sebagai kejadian longsor di TPA Galuga itu dibantah Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) TPA Galuga pada Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bogor, Albert Nanlohy.

Seperti diketahui kabar longsor yang beredar itu terjadi pada 23 Juni dan 27 Juni 2022. Namun Albert mengatakan, informasi tersebut tidak benar.

"Bisa lihat langsung saja kesana. Tidak ada longsor. Itu air yang ke luar akibat hujan deras dengan waktu yang lama sehingga air keluar melalui tumpukan sampah,” kata Albert, Selasa (28/6/2022).

Albert menjelaskan, saluran tersebut memang sengaja dibuat untuk mengeluarkan air dari gunungan sampah. Sebab, jika air tidak dikeluarkan dan menjadi genangan di tengah gunungan sampah, akan menimbulkan masalah.

“Jadi itu hanya ada saat hujan saja. Air yang keluar tidak lama karena membuang air saja. Jadi secara teknis itu wajar air hujan yang jatuh ke sampah kemudian ke luar mengalir ke aliran pembuangan,” ujarnya.

Ia memastikan, unit pelayanan pengangkutan sampah tetap bisa melayani masyarakat dengan mengangkut sampah dan membuang sampah ke TPA Galuga. Selain itu, Albert memastikan genangan air tersebut tidak mempengaruhi arus lalu lintas mobil pengangkut sampah.

“Kalau sudah beres nggak hujan mah aman. Teknisnya kita memang punya saluran air. Kalau hujan deras memang ada genangan sedikit. Nggak ke jalan umum. Cuma ke tempat manuver armada buang,” jelas Albert.

Ke depan, dia menyebutkan, ada rencana perbaikan untuk membuat saluran lain. Namun Albert menegaskan, adanya genangan air tersebut tidak terjadi setiap hari.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement