Selasa 28 Jun 2022 15:55 WIB

Atasi Sampah Sungai, Pemkot Surabaya Pasang Lima Trash Boom

Rutin melaksanakan operasi yustisi sebagai terapi kejut kepada masyarakat.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Muhammad Fakhruddin
Atasi Sampah Sungai, Pemkot Surabaya Pasang Lima Trash Boom (ilustrasi).
Foto: Antara/Rizal Hanafi
Atasi Sampah Sungai, Pemkot Surabaya Pasang Lima Trash Boom (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,SURABAYA -- Pemerintah Kota Surabaya bersama Yayasan Wings Peduli memasang lima penghalang terapung yang digunakan untuk menampung sampah (trash boom) untuk mengatasi sampah yang mencemari sungai-sungai di Kota Pahlawan.

Lima trash boom tersebut dipasang di Saluran Endrosono sepanjang 25 meter, Saluran Mrutu sepanjang 25 meter, Saluran Kali Tebu sepanjang 25 meter, Saluran Pogot sepanjang 25 meter, dan Saluran Asemrowo sepanjang 33 meter.

Baca Juga

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Surabaya Agus Hebi Djuniantoro menjelaskan, lima aliran sungai yang dipasangi trash boom tersebut merupakan saluran air besar di Kota Surabaya. Sungai-sungai tersebut juga berada di lokasi padat penduduk, yang notabene menjadi salah satu sumber sampah konsumsi.

"Sehingga diharapkan dapat memudahkan pemeliharaan DAS, sekaligus menjadi langkah antisipatif penumpukan sampah yang dapat mengakibatkan tersumbatnya saluran serta banjir," ujar Agus Hebi ditemui di Bantaran Sungai Asemrowo, Selasa (28/6/2022).

Agus Hebi memastikan, di setiap trash boom yang dipasang, pihaknya bakal menyiagakan empat petugas yang dibagi ke dalam dua shift, yang nantinya bertugas mengangkut sampah yang terkumpul ke dump truck. Agus Hebi juga memastikan, pihaknya bakal secara rutin melakukan pembersihan dan perawatan trash boom, minimal dua pekan sekali untuk menjaga fungsi trash boom tetap terjaga dengan baik.

"Ini juga untuk mengurangi beban sampah di mechanical screen agar tidak terlalu banyak. Di sini saja (Sungai Asemrowo) sampahnya sehari itu bisa 1 hingga 2 ton. Ini perlu dibagi supaya beban tidak terlalu padat, sehingga air bisa mengalir," ujar Agus Hebi.

Agus Hebi juga memastikan akan terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat yang tinggal di bantaran sungai, untuk tidak membuang sampah ke sungai. Agus Hebi pun mengaku sejauh ini rutin melaksanakan operasi yustisi sebagai terapi kejut kepada masyarakat. Namun diakuinya, langkah tersebut belum bisa membuat masyarakat jera.

"Kami siapkan bentuk sosialisasi hingga yustisi lain, sehingga bisa lebih bersih. Bayangkan, kita mengumpulkan sekitar 25 hingga 30 ton sampah dari sungai setiap hari. Itu dari dari 56 mechanical screen yang ada di seluruh sungai di Surabaya," kata Agus Hebi.

Agus Hebi pun berterima kasih kepada Wings Group Indonesia, dalam hal ini Yayasan Wings Peduli yang diakuinya banyak membantu pemeliharaan sungai di Surabaya. Selain rutin menggelar aksi bersih sungai, Yayasan Wings Peduli diakuinya membarikan bantuan perahu untuk membersihkan sungai di Kota Pahlawan.

Perwakilan Yayasan Wings Peduli, Oucky Hertanto menyatakan, berbagai upaya yang dilakukan adalah untuk membantu meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan, khususnya di Daerah Aliran Sungai (DAS). Oucky menjelaskan, pasangan trash boom tersebut merupakan kelanjutan dari aksi bersih-bersih sungai yang digelar 25 Maret 2022.

"Jadi bagi kami untuk mengatasi sampah di sungai bukan sekadar melalui langkah sporadis, namun juga perlu strategi preventif. Salah satunya memasang trashboom atau penjebak sampah. Selain memudahkan pengambilan sampah, juga bisa menyortir sampah," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement