Senin 20 Jun 2022 10:58 WIB

Perajin Sandal Tradisional Minang Tangkelek, Kehilangan Penerus

Perajin sandal ini kekurangan peminat penerus yang melanjutkan keahlian ini..

Rep: Iggoy El Fitra/ Red: Yogi Ardhi

Perajin membuat tangkelek, sandal kayu tradisional Minang, di Parik Putuih, Nagari Ampang Gadang, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, Sabtu (18/6/2022). Perajin mengaku masih banyak menerima pesanan sandal tangkelek yang dijualnya Rp8000 sepasang itu, namun kini sudah tidak ada lagi generasi penerus yang melanjutkan pekerjaan tersebut karena kurangnya minat. (FOTO : ANTARA/Iggoy el Fitra)

Perajin menunjukan tangkelek, sandal kayu tradisional Minang, di Parik Putuih, Nagari Ampang Gadang, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, Sabtu (18/6/2022). Perajin mengaku masih banyak menerima pesanan sandal tangkelek yang dijualnya Rp8000 sepasang itu, namun kini sudah tidak ada lagi generasi penerus yang melanjutkan pekerjaan tersebut karena kurangnya minat. (FOTO : ANTARA/Iggoy el Fitra)

Perajin membuat tangkelek, sandal kayu tradisional Minang, di Parik Putuih, Nagari Ampang Gadang, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, Sabtu (18/6/2022). Perajin mengaku masih banyak menerima pesanan sandal tangkelek yang dijualnya Rp8000 sepasang itu, namun kini sudah tidak ada lagi generasi penerus yang melanjutkan pekerjaan tersebut karena kurangnya minat. (FOTO : ANTARA/Iggoy el Fitra)

inline

REPUBLIKA.CO.ID, AGAM -- Perajin membuat tangkelek, sandal kayu tradisional Minang, di Parik Putuih, Nagari Ampang Gadang, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, Sabtu (18/6/2022). Perajin mengaku masih banyak menerima pesanan sandal tangkelek yang dijualnya Rp8000 sepasang. Namun kini sudah tidak ada lagi generasi penerus yang melanjutkan pekerjaan tersebut karena kurangnya minat. 

sumber : Antara Foto
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement