Kamis 16 Jun 2022 10:52 WIB

Arab Saudi Serukan Dunia Akui Hak Dasar Rohingya

Penyelesaian Rohingya krisis didorong agar dapat dilakukan melalui dialog.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Ani Nursalikah
Ppengungsi etnis rohingya mengangkut beras pembagian zakat di tempat penampungan sementara BLK Desa Meunasah Mee, Lhokseumawe, Aceh, Ahad (1/5/2022). Organisasi bantuan dan pembangunan kemanusiaan global, Helping Hand For Relief and Development (HHRD) menyalurkan zakat dan Paket bingkisan Ramadhan berisi bahan pokok makanan harian untuk mendukung keberlangsungan hidup 25 jiwa sisa pengungsi etnis Rohingya menjelang hari raya Idul fitri 1443 H di Aceh. Arab Saudi Serukan Dunia Akui Hak Dasar Rohingya
Foto: ANTARA/Rahmad
Ppengungsi etnis rohingya mengangkut beras pembagian zakat di tempat penampungan sementara BLK Desa Meunasah Mee, Lhokseumawe, Aceh, Ahad (1/5/2022). Organisasi bantuan dan pembangunan kemanusiaan global, Helping Hand For Relief and Development (HHRD) menyalurkan zakat dan Paket bingkisan Ramadhan berisi bahan pokok makanan harian untuk mendukung keberlangsungan hidup 25 jiwa sisa pengungsi etnis Rohingya menjelang hari raya Idul fitri 1443 H di Aceh. Arab Saudi Serukan Dunia Akui Hak Dasar Rohingya

IHRAM.CO.ID, RIYADH -- Arab Saudi telah memperbarui seruannya untuk memastikan keselamatan dan keamanan Muslim Rohingya. Selain itu, mereka juga meminta masyarakat dunia mengakui hak-hak dasar mereka.

Utusan Kerajaan untuk PBB di Jenewa Abdulaziz Al-Wasel mengatakan hak kewarganegaraan penuh kepada mereka. Selanjutnya, menyiapkan kondisi yang sesuai untuk pemulangan sukarela, aman dan bermartabat bagi pengungsi Rohingya harus diakui.

Baca Juga

Dilansir di Arab News, Kamis (16/6/2022), Al-Wasel lantas menyerukan penolakan terhadap kekerasan. Penyelesaian krisis didorong agar dapat dilakukan melalui dialog.

"Diperlukan solusi mendesak dan langgeng yang menjamin keselamatan dan keamanan Muslim Rohingya dan minoritas lainnya," kata Al-Wasel kepada Dewan Hak Asasi Manusia.

Selanjutnya, ia mengatakan marginalisasi, diskriminasi sistemik, kemiskinan dan penganiayaan yang lama terhadap Rohingya di Negara Bagian Rakhine Myanmar telah menyebabkan pelanggaran besar-besaran dan meluas. Termasuk di dalamnya terdapat pemindahan paksa massal, penghilangan paksa, penahanan, kekerasan, perdagangan manusia dan penyiksaan terdapat Muslim Rohingya.

Al-Wasel lantas menekankan perlunya mengatasi akar penyebab krisis di Negara Bagian Rakhine, untuk mencapai perdamaian abadi, membangun masyarakat berdasarkan prinsip kesetaraan dan non-diskriminasi, serta memperkuat dialog antaragama dan mengatasi ujaran kebencian. 

https://www.arabnews.com/node/2104346/saudi-arabia

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement