Sabtu 11 Jun 2022 12:20 WIB

Biaya Pendidikan Dokter Mahal, AIPKI Minta Afirmasi Pemerintah

Pemerintah diharapkan memberikan afirmasi pendidikan dokter agar terjangkau.

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Ilham Tirta
Biaya Pendidikan (Ilustrasi)
Foto: CORBIS
Biaya Pendidikan (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ikatan Dokter Indonesia (IDI) beberapa waktu lalu pernah menyurati Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) terkait mahalnya pendidikan dokter. Terkait hal tersebut, Asosiasi Institusi Pendidikan Dokter Indonesia (AIPKI) meminta pemerintah memberikan afirmasi terhadap pendidikan dokter agar lebih terjangkau.

"Sebenarnya kami berharap ada subsidi bantuan pemerintah untuk penyelenggaraan pendidikan dokter ini, memikirkan bagaimana ada pendidikan dokter dan pendidikan dokter spesialis tetap berjalan dengan bantuan-bantuan afirmatif," ujar Ketua AIPKI, Budu di Jakarta, Jumat (10/6).

Baca Juga

Budu menilai, pemberian afirmasi tersebut merupakan jalan yang terbaik karena negara tidak dapat begitu saja menyelenggarakan pendidikan kedokteran dengan gratis. Menurut dia, biaya pendidikan kedokteran memang sangat mahal, terutama terkait dengan peralatan dan perlengkapan.

"Saya kira itulah salah satu tugas dari AIPKI untuk mengomunikasikan ke stakeholder terkait tentang banyaknya image tentang mahalnya biaya pendidikan kedokteran," kata dia.

AIPKI akan terus mengupayakan pemberian afirmasi itu, meski sebenarnya sudah ada bantuan kepada mahasiswa, seperti di antaranya Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIP-K) untuk pendidikan dokter hingga penetapan Uang Kuliah Tunggal (UKT) berjenjang berdasarkan kemampuan orang tua.

Pada kesempatan yang sama, Sekretaris Jenderal AIPKI, Erwin menyampaikan imbauan kepada fakultas kedokteran agar tidak menaikkan biaya pendidikannya. Imbauan itu dilakukan guna menjaga biaya pendidikan dokter, meskipun sebenarnya AIPKI tidak memiliki wewenang mengendalikan biaya pendidikan dokter.

"Memang dari kami bergerak pada meningkatkan mutu pendidikan. Terkait menejemen itu wilayah internal perguruan tinggi. Tentu ada harapan imbauan kepada seluruh anggota AIPKI bisa menyelenggarakan pendidikan terjangkau dan mudah diakses masyarakat," kata Erwin.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Terkait
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلْيَسْتَعْفِفِ الَّذِيْنَ لَا يَجِدُوْنَ نِكَاحًا حَتّٰى يُغْنِيَهُمُ اللّٰهُ مِنْ فَضْلِهٖ ۗوَالَّذِيْنَ يَبْتَغُوْنَ الْكِتٰبَ مِمَّا مَلَكَتْ اَيْمَانُكُمْ فَكَاتِبُوْهُمْ اِنْ عَلِمْتُمْ فِيْهِمْ خَيْرًا وَّاٰتُوْهُمْ مِّنْ مَّالِ اللّٰهِ الَّذِيْٓ اٰتٰىكُمْ ۗوَلَا تُكْرِهُوْا فَتَيٰتِكُمْ عَلَى الْبِغَاۤءِ اِنْ اَرَدْنَ تَحَصُّنًا لِّتَبْتَغُوْا عَرَضَ الْحَيٰوةِ الدُّنْيَا ۗوَمَنْ يُّكْرِهْهُّنَّ فَاِنَّ اللّٰهَ مِنْۢ بَعْدِ اِكْرَاهِهِنَّ غَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ
Dan orang-orang yang tidak mampu menikah hendaklah menjaga kesucian (diri)nya, sampai Allah memberi kemampuan kepada mereka dengan karunia-Nya. Dan jika hamba sahaya yang kamu miliki menginginkan perjanjian (kebebasan), hendaklah kamu buat perjanjian kepada mereka, jika kamu mengetahui ada kebaikan pada mereka, dan berikanlah kepada mereka sebagian dari harta Allah yang dikaruniakan-Nya kepadamu. Dan janganlah kamu paksa hamba sahaya perempuanmu untuk melakukan pelacuran, sedang mereka sendiri menginginkan kesucian, karena kamu hendak mencari keuntungan kehidupan duniawi. Barangsiapa memaksa mereka, maka sungguh, Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang (kepada mereka) setelah mereka dipaksa.

(QS. An-Nur ayat 33)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement