Rabu 08 Jun 2022 15:07 WIB

PTS Diminta untuk Visioner, Ulet, dan Inovatif

Fokus pemerintahan Presiden Jokowi periode kedua ini diarahkan pada pembangunan SDM.

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Andi Nur Aminah
Menko PMK Muhadjir Effendy
Foto: ANTARA/Aprillio Akbar
Menko PMK Muhadjir Effendy

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy, mengatakan, perguruan tinggi swasta (PTS) harus ikut berkontribusi nyata bagi pembangunan sumber daya manusia (SDM) Indonesia. Hal itu ia sebut diperlukan dalam menyongsong Era Indonesia Emas 2045. 

“Kita harus tunjukkan bahwa PTS juga ikut berkontribusi dan berperan aktif dalam pembangunan SDM Indonesia. PTS harus visioner, ulet dan inovatif agar mampu menghasilkan lulusan sarjana yang memenuhi kebutuhan dan menguasai teknologi,” ujar Muhadjir lewat siaran pers, Rabu (8/6/2022). 

Baca Juga

Sebagaimana diketahui, fokus pemerintahan Presiden Joko Widodo pada periode kedua ini diarahkan pada pembangunan SDM Indonesia yang unggul. Di mana di dalamnya termasuk pembangunan manusia Indonesia yang profesional, produktif, inovatif, mampu bersaing, dan berkepribadian Indonesia. 

Namun saat ini, kata Muhadjir, pembangunan SDM Indonesia menghadapi tantangan berat. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) pada Februari 2021, hampir 90 persen angkatan kerja di Indonesia berpendidikan setingkat SLTA ke bawah. 

Pada 15-25 tahun mendatang, postur angkatan kerja di Indonesia akan banyak bergeser. Posisi mereka yang berpendidikan rendah akan digeser oleh generasi di bawahnya. 

“Maka dari itu kita harus berikan pendidikan yang terbaik untuk generasi masa depan. Karena pendidikan tinggi berperan sangat penting dalam Pembangunan SDM berkualitas,” kata Muhadjir. 

Dia menambahkan, jenjang pendidikan tinggi juga memiliki persoalan besar, yaitu terbatasnya akses. Pada 2021 lalu, Angka Partisipasi Kasar (APK) Pendidikan Tinggi baru mencapai 31,18 persen. Kapasitas perguruan tinggi secara keseluruhan hanya bisa menampung sekitar setengah lulusan lulusan SMA dan yang sederajat yang berjumlah sekitar 3,8 juta orang setiap tahun. 

“Kita berharap dapat meningkatkan APK PT menjadi 50 persen di tahun 2035 nanti. Dan itu membutuhkan tambahan kapasitas sekitar 5,2 juta dibandingkan daya tampung mahasiswa di tahun 2019,” jelas dia. 

Menciptakan SDM berkualitas menurut Muhadjir tentu juga tidak hanya melalui penambahan daya tampung untuk meningkatkan APK PT. Pada saat yang sama, kata dia, pemerintah juga terus mendorong peningkatan kualitas pembelajaran agar menghasilkan lulusan yang siap bekerja atau mampu menjadi wirausahawan. 

Dia kemudian menekankan, Indonesia tengah menghadapi globalisasi dan tak ada pilihan kecuali meningkatkan human capital competitiveness. Bangsa yang akan bertahan, menang, dan sukses dalam era seperti itu adalah bangsa yang berpengetahuan dan berketerampilan serta yang berkarakter kuat. 

Semua hal di atas dia sampaikan saat memberikan sambutan pada Penyerahan SK Kemendikbudristek RI dan Peresmian Universitas Muhammadiyah Karanganyar (Umuka) pada Selasa (7/6/2022) lalu. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement