Rabu 08 Jun 2022 14:07 WIB

Kerap Dibenci dan Dinista, Ternyata Islam Pernah Berjaya di India

Islam pernah berjaya selama ratusan abad di India

Rep: Alkhaledi Kurnialam/ Red: Nashih Nashrullah
Taj Mahal di India warisan kejayaan Dinasti Islam di India. Islam pernah berjaya selama ratusan abad di India
Foto: EPA
Taj Mahal di India warisan kejayaan Dinasti Islam di India. Islam pernah berjaya selama ratusan abad di India

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA– Taj Mahal, adalah sebuah monumen di Kota Agra, India yang karena kegemilangan arsitekturnya, disebut sebagai salah satu keajaiban dunia. Tapi istana dengan marmer putih ini, selain karena latar kisah cinta yang melatarbelakanginya, juga menjadi bukti sejarah kehadiran Islam di tanah Bollywood itu.  

Taj Mahal merupakan jejak kehadiran Islam di India yang paling terkenal hingga kini. Sebuah karya arsitektur Islam yang dibangun pada masa Kaisar Syah Jahan atau Syihabuddin Syah Jahan yang memerintah pada 1038-1069 H/1628-1658 M). 

Baca Juga

Menurut Ahmad Rofi Usmani dalam Jejak-jejak Islam dijelaskan, masa Syah Jahan dikenal luas sebagai puncak kejayaan Kekaisaran Mughal di India. Hal ini karena Syah Jahan merupakan jenderal yang piawai dan pecinta berat seni yang meninggalkan warisan arsitektur yang kaya, termasuk Taj Mahal dan kota lama Delhi.     

Peradaban Islam di India sempat menorehkan tinta emas kejayaannya. Salah satunya, ketika Kerajaan Mughal berdiri dan tumbuh dengan pesat. Pada era tersebut, Mughal menjadi negara adikuasa dan tercatat sebagai salah satu kerajaan terbesar di dunia. 

 

Selama masa kejayaannya kurang lebih berukasa tiga abad  Mughal (1526-1858), Kerajaan Mughal menguasai wilayah yang amat luas, meliputi Kabul, Lahore, Multan, Delhi, Agra, Oud, Allahabad, Ajmer, Gujarat, Melwa, Bihar, Bengal, Khandes, Berar, Kasmir, Bajipur, Galkanda, Tahore, dan Trichinopoli. Dalam bidang ekonomi, Mogul telah mengekspor kain ke Eropa  

Mohamad Nurhakim dalam bukunya Jatuhnya Sebuah Tamadun, mengatakan Mughal sebetulnya bukanlah penguasa Muslim pertama di India.

Sebelumnya, Dinasti Umayyah dibawah Khalifah Al Walid pernah berusaha membuka India. Terdapat pula beberapa kerajaan kecil bercorak Islam sebelum Mughal lahir, di antaranya, Kerajaan Ghaznawi (977-1186), Khalji (1296-1316), Tughlaq (1320-1412), Sayyid (1414-1451), dan Lodhi (1451-1526).

Mughal merupakan kerajaan Islam terakhir sebelum akhirnya India jatuh ke tangan Inggris. Kesultanan tersebut didirikan Zahiruddin Babur yang bukan lain merupakan keturunan Timur Lenk, sang penguasa Mongol. Nama Mughal pun disebut-sebut merupakan ejaan dialek Indo-Aryan dari kata Mongol.    

Namun sebenarnya pertemuan India dengan Islam sudah jauh terjadi sebelum masa kekaisaran Moghul. Pertemuannya telah dimulai lewat jaringan perniagaan para saudagar Arab sejak masa Rasulullah SAW. 

Sementara, ekspedisi resmi dilakukan Muhammad Ibn Qasim dari Bani Umayyah, lalu mencapai puncaknya pada masa Sultan Mahmud Ghaznawi yang juga dianggap sebagai orang yabg memulai sejarah Islam di anak benua India.  

Ajaran Islam menurut para ahli sejarah sudah datang ke anak benua India dalam tiga gelombang, yakni saat dibawa oleh orang Arab (8 Masehi), Turki (12 Masehi), dan abad ke-16 Masehi oleh orang Afghan. 

Mengapa dikuasai Islam selama beberapa abad, selain Taj Mahal di Agra, India juga menyimpan warisan Islam lainnya, seperti Masjid Jama’, Qutub Minar, dan Taman Makam Hu mayun.  

Namun serangkaian kejadian terkini di India menunjukkan berbagai kasus yang dituduh sebagai tindakan Islamofobia. Mulai dari larangan hijab bagi para siswi hingga yang terbaru pernyataan menghina seorang Jubir partai yang berkuasa kepada Nabi Muhammad SAW dan Sayyidah Aisyah RA.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement