Rabu 08 Jun 2022 10:52 WIB

Apakah Sakit Jadi Alasan Muslim Meninggalkan Sholat Lima Waktu?

Allah SWT berikan keringanan teknis pelaksanaan sholat untuk orang sakit

Rep: Imas Damayanti/ Red: Nashih Nashrullah
Ilustrasi sholat sambil duduk. Allah SWT berikan keringanan teknis pelaksanaan sholat untuk orang sakit
Foto: ANTARA/Zabur Karuru
Ilustrasi sholat sambil duduk. Allah SWT berikan keringanan teknis pelaksanaan sholat untuk orang sakit

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Banyak orang yang sakit menganggap remeh terhadap sholatnya. Dan tak sedikit pula yang berbicara bahwa mereka akan mengqadha sholatnya jika sembuh. Padahal  sakit tidak menyurutkan kewajiban kita sebagai Muslim untuk melaksanakan shalat. Sebab, Islam begitu mulia dan memudahkan umatnya dalam melaksanakan ibadah

Ibnul Qayyim Al-Jauziyyah dalam kitab Fikih Sholat  menjelaskan, setiap orang wajib menjalankan sholat  lima waktu selama akal masih berfungsi sehingga sakit bukanlah halangan untuk meninggalkan sholat , untuk itu orang sakit masih berkewajiban mendirikan sholat  sesuai dengan kemampuannya.  

Baca Juga

Menurut konsensus ahlul ilmi, bahwa orang yang tidak dapat shalat dengan berdiri maka dia boleh shalat dengan duduk, jika dia tidak bisa dengan duduk maka dia boleh shalat dengan tidur dengan posisi miring menghadap kiblat.  

Dia harus bersuci dengan air jika dia mampu untuk itu, jika tidak mampu menggunakan air maka hendaknya dia bertayamum dan sholat. Dia juga harus menghilangkan najis yang terdapat di bajunya atau badannya atau dengan mengganti baju yang terdapat najis dengan baju yang suci. 

Dalam hal ini jika dia juga tidak mampu untuk membersihkan najis atau mengganti baju dengan baju yang suci, maka gugurlah semua kewajiban-kewajiban itu. Dan dia dapat melakukan sholat  sebagaimana adanya. Hal ini sebagaimana firman Allah SWT dalam Surat At Taghabun ayat 16: 

فَاتَّقُوا اللَّهَ مَا اسْتَطَعْتُمْ "Fattaqullaha mastatha'tum." Yang artinya, "Maka bertakwalah kamu kepada Allah menurut kesanggupanmu."   

Juga berdasarkan hadits Rasulullah SAW kepada Imran bin Husain tatkala dia mengadukan kepada Rasulullah SAW tentang penyakitnya, maka beliau berkata: 

صَلِّ قَائِمًا فَإِنْ لَمْ تَسْتَطِعْ فَقَاعِدًا فَإِنْ لم تستطع فعلي جنب

"Sholatlah kamu dengan berdiri, jika tidak mampu, maka duduklah, maka jika tidak mampu, hendaknya berbaring."  

Sehingga, menurut Ibnu Qayyim, melalaikan sholat  dan hendak mengqadhanya jika sembuh nanti bukanlah hal yang diperbolehkan. Karena sesungguhnya dalam Islam telah disediakan banyak keringanan bagi orang sakit dalam mendirikan sholat.   

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement