Selasa 07 Jun 2022 05:22 WIB

Dunia Marah Atas Hinaan Nupur Sharma kepada Nabi Muhammad

Nupur Sharma menghina Nabi Muhammad.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Muhammad Hafil
 Muslim India memegang plakat menuntut penangkapan Nupur Sharma, juru bicara partai nasionalis Hindu yang memerintah saat mereka bereaksi terhadap referensi menghina Islam dan Nabi Muhammad yang dibuat olehnya selama protes di Mumbai, India, Senin, 6 Juni 2022. Di sedikitnya lima negara Arab telah mengajukan protes resmi terhadap India, dan Pakistan dan Afghanistan juga bereaksi keras pada Senin atas komentar yang dibuat oleh dua juru bicara terkemuka dari Partai Bharatiya Janata pimpinan Perdana Menteri Narendra Modi.
Foto: AP/Rafiq Maqbool
Muslim India memegang plakat menuntut penangkapan Nupur Sharma, juru bicara partai nasionalis Hindu yang memerintah saat mereka bereaksi terhadap referensi menghina Islam dan Nabi Muhammad yang dibuat olehnya selama protes di Mumbai, India, Senin, 6 Juni 2022. Di sedikitnya lima negara Arab telah mengajukan protes resmi terhadap India, dan Pakistan dan Afghanistan juga bereaksi keras pada Senin atas komentar yang dibuat oleh dua juru bicara terkemuka dari Partai Bharatiya Janata pimpinan Perdana Menteri Narendra Modi.

REPUBLIKA.CO.ID,NEW DELHI -- Partai Bharatiya Janata Party (BJP) mengumumkan menangguhkan pemimpin BJP, Nupur Sharma dan Naveen Kumar, atas komentar komunal mereka. Namun, kemarahan global atas kontroversi tersebut belum mereda.

Setelah Qatar dan Kuwait, Arab Saudi, Afghanistan, Pakistan, serta Bahrain turut memberikan bereaksi terhadap komentar negatif dari para pemimpin tersebut.

Baca Juga

Dalam sebuah cuitannya, Kementerian Luar Negeri Arab Saudi mengatakan, “Kementerian Luar Negeri menyatakan kecaman atas pernyataan yang dibuat oleh juru bicara Partai Bharatiya Janata India yang telah menghina Nabi Muhammad saw.”

Lebih lanjut, Kementerian Luar Negeri juga menegaskan kembali keberatannya atas prasangka terhadap lambang agama Islam dan menolak prasangka terhadap semua tokoh dan lambang agama.

Atas tindakan yang telah diambil BJP menangguhkan dua orang tersebut, pihaknya menyambut baik hal ini. Kementerian lantas menegaskan kembali posisi Kerajaan Saudi yang menyerukan penghormatan terhadap semua kepercayaan dan agama.

Di sisi lain, Kementerian luar negeri Bahrain menekankan perlunya  mengecam upaya memprovokasi agama dan menghasut kebencian agama. Bahrain juga menyambut baik keputusan pemerintah menangguhkan juru bicaranya atas komentar yang menghina.

Dilansir di The Hindu, Senin (6/6/2022), rezim Taliban di Afghanistan mengutuk komentar juru bicara BJP. Mereka mendesak Pemerintah India untuk tidak membiarkan orang-orang fanatik seperti itu menghina agama Islam dan memprovokasi perasaan umat Islam.

Kementerian Luar Negeri Pakistan juga telah memanggil Duta Besar India untuk memprotes komentar para pemimpin BJP. Mereka menyebut tindakan disipliner yang diambil terhadap mereka dilakukan tanpa perhatian khusus atau tidak bersungguh-sungguh.

Sekretaris Jenderal Dewan Kerjasama Teluk (GCC), Dr. Nayef Falah M. Al Hajraf, telah mengutuk, menolak dan mencela pernyataan yang dibuat oleh juru bicara BJP terhadap Nabi Muhammad SAW.

Qatar dan Kuwait memanggil duta besar India di negaranya dan menuntut permintaan maaf publik dari New Delhi atas komentar yang dianggap "Islamofobia". Sementara itu, Iran dan sejumlah negara Arab lainnya secara informal menyampaikan keprihatinan mereka atas insiden tersebut.

BJP menskors juru bicaranya Nupur Sharma, sedangkat unit partai di Delhi mengeluarkan kepala medianya, Naveen Kumar, dari keanggotaan utama partai, Ahad (5/6/2022). Langkah ini diambil menyusul pernyataan yang tidak pantas dan komunal mereka tentang Nabi Muhammad dan Islam.

Tindakan disipliner terhadap Sharma dan Kumar dilakukan setelah kekerasan pecah di Kanpur, serta kehebohan diplomatik pecah terutama di negara-negara Teluk.

Dalam sebuah pernyataan resmi dari Kementerian Luar Negeri India disampaikan cuitan yang muncul tidak mencerminkan pandangan Pemerintah India. Hal ini merupakan pandangan dari elemen pinggiran dan memastikan tindakan tegas telah diambil terhadap mereka yang membuat pernyataan tersebut.

Sharma diketahui membuat pernyataan tersebut selama debat TV berjudul "The Gyanvapi Files" pada 26 Mei, di saluran Times Now. Sementara Kumar disebut membuat cuitan yang tidak pantas beberapa waktu lalu.

Saluran Times Now sendiri telah merilis pernyataan yang menjauhkan diri dari apa yang dikatakan oleh Sharma dalam debat tersebut.

Tagar yang menyerukan boikot barang-barang India di negara-negara Teluk menjadi tren di Twitter. Bahkan, Mufti Besar Oman menuliskan sebuah cuitan dari akun resminya yang mencela pernyataan yang dibuat oleh Sharma selama debat TV.  

Sumber:

https://www.thehindu.com/news/national/global-outrage-continues-over-bjp-leaders-communal-remarks/article65499666.ece

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement