Jumat 03 Jun 2022 08:07 WIB

Askar Berjaga Ketat dan Pasang Pembatas di Sekitar Kabah Masjidil Haram

Penjagaan di sekitar Kabah Masjidil Haram dilakukan secara ketat

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Nashih Nashrullah
Petugas (askar) Masjidil Haram Makkah (Ilustrasi). Penjagaan di sekitar Kabah Masjidil Haram dilakukan secara ketat
Foto: Republika/Angga Indrawan
Petugas (askar) Masjidil Haram Makkah (Ilustrasi). Penjagaan di sekitar Kabah Masjidil Haram dilakukan secara ketat

IHRAM.CO.ID, JAKARTA – Pengamanan di sekeliling Kabah, Masjidil Haram, terlihat ketat, termasuk di titik Hajar Aswad. Sejumlah askar atau tentara penjaga bertugas 24 jam penuh, mengawal salah satu sudut Kabah ini agar tidak tersentuh jamaah.  

Pemandangan ini terlihat saat jurnalis yang tergabung dalam Media Center Haji (MCH) menunaikan umroh, Kamis (2/6/2022). Tak hanya di titik Hajar Aswad, seluruh bagian Kabah juga tak bisa dipegang secara langsung karena diberi pembatas dan ditempatkan para askar yang siaga berjaga.  

Baca Juga

Situasi yang sama terlihat di Hijr Ismail, yang mana semuanya tertutup. Pembatasan akses ini telah berlaku cukup lama, tepatnya saat pandemi Covid-19 mulai melanda Arab Saudi pada awal 2020. 

Dalam keterangan yang didapat Republika.co.id, Jumat (3/6/2022), hingga saat ini pembatasan itu tetap diberlakukan, sebagai strategi Saudi mencegah penularan virus corona. 

Sejumlah jamaah yang menjalankan tawaf pun tampak memahami kebijakan Saudi ini. Mereka tidak berani melangkah maju, agar bisa mencium Hajar Aswad atau batu hitam itu. 

Sebagian jamaah hanya berupaya mendekat untuk sekadar melihat dengan lebih jelas. Adapun beberapa jamaah yang dinilai terlalu lama berada di dekat Hajar Aswad kemudian diminta oleh askar untuk melanjutkan kegiatannya.  

Larangan mencium Hajar Aswad ini kemungkinan besar tetap akan diberlakukan pada musim haji. Untuk itu, jamaah Indonesia juga diimbau untuk tidak memaksakan diri mendekat atau bahkan menciumnya. 

"Mencium atau menyentuh Hajar Aswad itu sunnah, jadi jangan sampai dipaksakan," ujar Kepala Seksi Petugas dan Keamanan Jamaah Daker Bandara Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi, Maskat. 

Jelang puncak musim haji 1443 H/2022 M, kondisi di Masjidil Haram dipastikan sesak dan penuh. Hal ini berpotensi menimbulkan risiko dan bahaya tersendiri bagi jamaah, utamanya jika harus berdesak-desakan demi bisa lebih dekat dengan Hajar Aswad.  

Tahun ini, Kerajaan Arab Saudi untuk pertama kalinya membuka pelaksanaan haji dengan kuota jamaah 1 juta orang. Di kondisi normal, pelaksanaan haji mampu diikuti hingga 3 juta orang.   

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement