Kamis 02 Jun 2022 16:21 WIB

PUPR Selesaikan Pembangunan Huntap Korban Erupsi Gunung Semeru

Pembangunan huntap bagian pemindahan bertahap terdampak erupsi Semeru

Rep: rahayu subekti/ Red: Hiru Muhammad
Wakil Presiden Ma’ruf Amin juga meninjau lokasi pembangunan hunian tetap (Huntap) sebagai penanganan pascabencana erupsi Gunung Semeru di Desa Sumbermujur, Kecamatan Candipuro, Lumajang, Jawa Timur, Kamis (2/6/2022).
Foto: republika/Mursalin Yasland
Wakil Presiden Ma’ruf Amin juga meninjau lokasi pembangunan hunian tetap (Huntap) sebagai penanganan pascabencana erupsi Gunung Semeru di Desa Sumbermujur, Kecamatan Candipuro, Lumajang, Jawa Timur, Kamis (2/6/2022).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA — Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyelesaikan pembangunan hunian tetap (huntap) untuk korban  erupsi Gunung Semeru di Desa Sumbermujur, Kecamatan Candipuro, Lumajang, Jawa Timur. Direktur Jenderal Perumahan Kementerian PUPR Iwan Suprijanto mengatakan konstruksi bangunan huntap yang dibangun Kementerian PUPR sebanyak 1.951 unit. 

“Huntap dibangun berukuran 6 m x 6 meter pada tanah seluas 10x14 meter untuk setiap Kepala Keluarga (KK) dan menyatu dengan huntara,” kata Iwan dalam pernyataan tertulisnta, Kamis (2/5/2022). 

Baca Juga

Dia menjelaskan desain dan spesifikasi teknis huntap menggunakan konsep build back better dengan konsep rumah tahan gempa sistem RISHA. Seluruh pembangunan menggunakan produk dalam negeri. Kementerian PUPR melalui Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Jawa Timur, Ditjen Cipta Karya juga tengah menyelesaikan pembangunan sejumlah fasilitas. Khususnya untuk menambah kenyamanan bagi penghuni berupa jalan lingkungan, drainase, dan dinding penahan tanah dengan progres sudah 95,6 persen. 

"Selain itu juga fasilitas air minum dengan progres 88,7 persen dan prasarana sanitasi berupa sistem pengolahan air limbah dengan progres 84,9 persen,” tutur Iwan.Iwan merinci, untuk instalasi air minum dibangun reservoir berkapasitas 300 meter kubik, pipa jaringan distribusi sepanjang 5.280 meter, 2 unit broncapture, perlintasan dan asesoris untuk menyambung Saluran Rumah sebanyak 1.951 SR. Total kapasitas penyediaan air minum sebesar 25 liter per detik untuk dua ribu KK yang bersumber dari Kali Tunggeng dengan debit 10 liter/detik, Kali Pitik 5 liter per detik (gravitasi), dan Hutan Bambu dengan debit 10 liter per detik dengan biaya sebesar Rp 17 miliar. 

Sementara untuk prasarana sanitasi dibangun Instalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL) berkapasitas 80 - 500 KK dan Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) berkapasitas 2000 KK. Anggaran pembangunannya sebesar Rp 57,5 miliar. Di lokasi Huntap juga dilengkapi fasilitas lain untuk mengakomodasi kegiatan sehari-hari warga seperti, fasilitas umum, masjid, sekolah, sarana olahraga, lapangan, Ruang Terbuka Hijau (RTH), dan pasar. 

Huntap di Lumajang dibangun dengan anggaran sebesar Rp 350,55 miliar oleh kontraktor PT Brantas Abipraya dan PT Hutama Karya. Huntap ini mulai dibangun pada Januari 2022 untuk penerima manfaat berasal dari tujuh desa di Kabupaten Lumajang yakni Desa Sumbersari, Desa Kebondeli Utara, Desa Kebondeli Selatan, Desa Curah Koboan, Desa Gumukmas, Desa Kamarkajang, dan Desa Kajar Kuning. 

Wakil Presiden Ma’ruf Amin juga meninjau lokasi pembangunan hunian tetap (Huntap) sebagai penanganan pascabencana erupsi Gunung Semeru di Desa Sumbermujur, Kecamatan Candipuro, Lumajang, Jawa Timur, Kamis (2/6/2022). Ma'ruf Amin mengatakan Huntap bagi korban erupsi Gunung Semeru belum dihuni karena masih menunggu pembangunan Hunian Sementara (Huntara) yang melekat dengan bangunan Huntap. Saat ini Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Pemerintah Kabupaten Lumajang Tengah mengupayakan penyelesain dan ditargetkan selesai akhir Juli 2022. "Saya meminta paling lambat tiga bulan ke depan seluruhnya sudah selesai, termasuk fasiltas pendukungnya sehingga masyarakat sudah bisa masuk dan nyaman," kata Ma'ruf. 

Ma'ruf menambahkan pembangunan Huntap atau Huntara ini merupakan bagian dari upaya pemindahan secara bertahap masyarakat terdampak bencana erupsi Gunung Semeru yang terjadi pada Desember 2021 lalu. Dengan adanya rumah yang lebih layak, sehat, dan nyaman diharapkan dapat meningkatkan kualitas hidup para penerima bantuan, khususnya perekonomian keluarga. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement