Selasa 31 May 2022 16:12 WIB

Mengapa Umat Islam Melarang Minum Alkohol?

Minuman alkohol dilarang dalam Islam.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Muhammad Hafil
Mengapa Umat Islam Melarang Minum Alkohol?. Foto: Ilustrasi Miras
Foto: Republika/Thoudy Badai
Mengapa Umat Islam Melarang Minum Alkohol?. Foto: Ilustrasi Miras

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Pendekatan holistik Islam terhadap kesehatan dan kesejahteraan umat-Nya membuat segala sesuatu yang berbahaya atau sebagian besar berbahaya menjadi hal yang dilarang. Oleh karena itu, Islam mengambil sikap tegas terhadap alkohol dan melarang konsumsinya dalam jumlah kecil atau besar.

Tidak diragukan lagi, alkohol memiliki aspek bahaya dan berdampak buruk pada pikiran dan tubuh. Kandungannya dapat mengaburkan pikiran, menyebabkan penyakit, membuang-buang uang, bahkan menghancurkan individu, keluarga dan komunitas.

Baca Juga

Para peneliti telah membuktikan ada hubungan kuat antara alkohol dan perjudian. Minum-minuman tersebut mampu merusak nalar, menurunkan kewaspadaan dan mendorong pengambilan risiko yang terlibat dalam perjudian dan aktivitas berbahaya.

Dalam Alquran, Allah SWT telah menuliskan ayat terkait hal tersebut. QS Al-Maidah ayat ke-90 disampaikan, "Wahai orang-orang yang beriman! Sesungguhnya minuman keras, berjudi, (berkurban untuk) berhala, dan mengundi nasib dengan anak panah, adalah perbuatan keji dan termasuk perbuatan setan. Maka jauhilah (perbuatan-perbuatan) itu agar kamu beruntung."

 

Di Australia, negara dengan populasi sekitar 20 juta orang, sekitar 3.000 dikabarkan meninggal dunia setiap tahun akibat penyalahgunaan alkohol, sementara 65.000 lainnya dirawat di rumah sakit. Secara konsisten, sebuah studi juga mengungkapkan hubungan antara minum berat dan kerusakan otak, dengan sekitar 2.500 orang Australia dirawat setiap tahun karena kerusakan otak terkait alkohol.

Penelitian di Inggris menunjukkan 6 persen kematian disebabkan kanker, yang berkaitan dengan penyalahgunaan alkohol. Sementara Pusat Pencegahan Kanker Harvard mengatakan meminum alkohol sangat meningkatkan risiko berbagai jenis kanker.

Dilansir di //About Islam//, Selasa (31/5), alkohol dianggap sangat karsinogenik, dapat meningkatkan risiko kanker mulut, faring, laring, kerongkongan, hati dan payudara. Meminumnya selama kehamilan dapat menyebabkan Sindrom Alkohol Janin, menyebabkan anak menjadi kecil saat lahir, memiliki beberapa cacat wajah, bukaan mata kecil, jari tangan atau kaki berselaput atau bahkan hilang, kelainan bentuk organ, ketidakmampuan belajar, keterbelakangan mental dan banyak lagi.

Para peneliti di Australia juga memperkirakan sekitar 47 persen dari pelaku yang melakukan kejahatan kekerasan dan 43 persen dari semua korban kejahatan dalam kondisi mabuk sebelum peristiwa itu terjadi. Alkohol juga bertanggung jawab atas 44 persen cedera kebakaran, 34 persen korban jatuh dan tenggelam, 30 persen kecelakaan mobil, 16 persen kasus pelecehan anak, serta 7 persen kecelakaan industri.

Meskipun secara jelas alkohol bertanggung jawab atas banyak kejahatan, namun melakukannnya dianggap legal dan bahkan dianjurkan di sebagian besar masyarakat. Di negara-negara Muslim di mana alkohol dilarang, banyak orang masih merasa sulit untuk menahan godaan dan menjadi mangsa penyakit, yaitu alkoholisme.

Hebatnya, bahkan setelah muncul banyak bukti mengejutkan terhadap alkohol, orang-orang di seluruh dunia terus mengkonsumsinya, dalam jumlah yang terus meningkat.

Selain itu, alkohol merupakan salah satu alat yang digunakan setan untuk mengalihkan perhatian manusia dari penyembahan kepada Tuhan. Allah SWT telah menyatakan dengan jelas dalam Quran, bahwa setan adalah musuh terbuka bagi umat manusia. Meminum alkohol seolah mengundang Setan ke dalam kehidupan dan membuatnya mudah untuk mengalihkan manusia dari tujuan hidup yang sebenarnya, yaitu menyembah Tuhan.

Dalam QS Fatir ayat 6, Allah SWT bersabda, "Sungguh, setan itu musuh bagimu, maka perlakukanlah ia sebagai musuh, karena sesungguhnya setan itu hanya mengajak golongannya agar mereka menjadi penghuni neraka yang menyala-nyala."

Penulis bernama Aisha Stecey dalam artikelnya menyebut alkohol mempengaruhi pikiran, membuat perilaku berdosa dan tindakan jahat tampak adil. Kehadirannya juga menciptakan permusuhan dan kebencian di antara orang-orang, bahkan mencegah dari perbuatan mengingat Tuhan dan berdoa.

"Alkohol menghapuskan rasa malu, penyesalan dan aib, serta membuat peminum menjadi tidak waras. Ini mengarah pada pengungkapan rahasia dan pengungkapan kesalahan," tulisnya.

Disebutkan dalam Alquran QS Al-Ma'idah ayat 91, "Dengan minuman keras dan judi itu, setan hanyalah bermaksud menimbulkan permusuhan dan kebencian di antara kamu, dan menghalang-halangi kamu dari mengingat Allah dan melaksanakan salat, maka tidakkah kamu mau berhenti?"

Di dunia Arab zaman pra-Islam, penggunaan alkohol tersebar luas. Untuk memberantas kejahatan ini, Allah SWT dalam rahmat-Nya mengungkapkan larangan konsumsinya secara bertahap.

Pertama, Allah SWT menjelaskan bahaya minum alkohol lebih besar daripada manfaatnya. Selanjutnya, Dia mengatakan kepada umat Islam untuk tidak melaksanakan shalat dalam keadaan mabuk. Terakhir, Dia menurunkan sebuah ayat yang melarang alkohol sama sekali, yaitu QS Al-Ma'idah ayat 90.

"Ketika hal ini terungkap, warga Muslim Madinah segera menghancurkan dan mengosongkan wadah alkohol mereka ke jalan-jalan. Bahkan, mereka yang menikmati secangkir anggur tanpa rasa bersalah memuntahkan alkohol dari mulut mereka. Dikatakan jalan-jalan Madinah dipenuhi alkohol," lanjut Stecey.  

Sumber:

https://aboutislam.net/reading-islam/understanding-islam/this-is-why-islam-prohibits-drinking-alcohol/

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement