Ahad 29 May 2022 06:16 WIB

Jalur KA Maros-Barru Ditargetkan Beroperasi Oktober 2022

Jalur KA Maros-Barru juga berfungsi sebagai kereta wisata.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Friska Yolandha
Calon penumpang mengangkat barangnya berjalan menuju ke ruang keberangkatan di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, Rabu (27/4/2022). Target pertama yang harus diselesaikan dari pembangunan proyek Kereta Api (KA) Makassar-Parepare yakni jalur Maris-Barru sepanjang 71 kilometer.
Foto: ANTARA/Abriawan Abhe
Calon penumpang mengangkat barangnya berjalan menuju ke ruang keberangkatan di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, Rabu (27/4/2022). Target pertama yang harus diselesaikan dari pembangunan proyek Kereta Api (KA) Makassar-Parepare yakni jalur Maris-Barru sepanjang 71 kilometer.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Target pertama yang harus diselesaikan dari pembangunan proyek Kereta Api (KA) Makassar-Parepare yakni jalur Maros-Barru sepanjang 71 kilometer. Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menargetkan jalur yang dilalui delapan stasiun tersebut bisa beroperasi melayani angkutan penumpang perintis pada Oktober 2022 dengan tujuan Stasiun Maros ke Stasiun Barru (PP). 

“Setelah dua tahun pandemi, ternyata perkembangan dari pembangunan proyek ini sangat signifikan. Direncanakan bulan Oktober keretanya akan akan mulai beroperasi,” kata Budi dalam pernyataan tertulisnya, Sabtu (29/5/2022). 

Baca Juga

Selain sebagai angkutan penumpang perintis, Budi mengatakan kereta tersebut juga akan difungsikan sebagai kereta wisata menuju sejumlah objek wisata di Sulawesi Selatan. Salah satu yang potensial seperti di daerah Kabupaten Barru dan desa wisata Rammang-Rammang. 

“Saya mendorong pemerintah daerah bersama stakeholder pariwisata mengembangkan wisata disini, mulai dari kulinernya, juga pemandangan gunung, sawah, dan laut yang indah,” tutur Budi. 

Selanjutnya target kedua yaitu menyelesaikan jalur KA yang menghubungkan ke Pelabuhan Garongkong dan pabrik Semen Tonasa (Maros-Pangkep-Barru) untuk melayani angkutan KA logistik. Selain itu jug perpanjangan jalur KA dari Stasiun Maros ke Stasiun Mandai yang ditargetkan selesai pada Maret 2023.

Budi menuturkan KA logistik dibutuhkan di Sulawesi Selatan untuk mengangkut komoditas seperti batubara, semen, dan lainnya menuju ke Pelabuhan Garongkong. “Dengan kolaborasi KA penumpang dan barang ini diharapkan jalur ini akan produktif dan mampu menumbuhkan titik-titik ekonomi baru di daerah Sulsel,” ungkap Budi.

Lalu target ketiga yaitu melanjutkan pembangunan jalur KA dari Stasiun Barru ke Stasiun Pallanro. Dengan begitu nantinya jalur KA tersebut bertambah menjadi sepanjang kurang lebih 110 kilometer yang membentang dari Stasiun Mandai (Makassar) sampai ke Stasiun Pallanro. Ditargetkan jalur ini akan beroperasi pada kuartal II 2024.

Sementara itu, Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman mengapresiasi komitmen pemerintah pusat untuk memastikan proyek strategis nasional (PSN) tersebut dapat berlanjut. Andi mengatakan pihaknya akan mendukung penyelesaian proyek ini seperti kepastian pembebasan lahan dan dukungan percepatan lainnya seperti pengembangan kawasan wisata, dan dukungan lainnya. 

“Ini suatu terobosan dari pemerintahan Pak Presiden Jokowi melalui Pak Menhub. Ini menjadi kereta pertama di Indonesia Timur. Mudah-mudahan peninggalan ini dapat memudahkan pergerakan masyarakat Sulsel,” ujar Andi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement