Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Slamet Samsoerizal

Ke Pulosari: Wisata Alam dan Buah Tangan Khas Kopi

Wisata | Saturday, 28 May 2022, 10:12 WIB
Bukit Tangkeban (sumber foto: tribunnews.com)

Pulosari Pemalang Jawa Tengah memiliki sejumlah destinasi wisata alam yang eksotis. Pemandangan alam nan alami sangat terasa di sini. Usai berwisata, Anda dapat membawa buah tangan berupa Kopi khas Pulosari.

8 dari 12 Bertani Kopi

Kopi dalam pengertian sebagai tanaman dan olahan, merupakan produk unggulan Pulosari, selain produk hortikultura: sayur mayur. Sebagian besar dari wilayah kecamatan Pulosari bercocok tanam kopi.

Secara teori tanaman kopi akan tumbuh secara optimal pada daerah tropis dengan ketinggian sekitar 800-1500 mdpl, memiliki curah hujan sekitar 2000-3000 mm/tahun, memiliki suhu udara optimal sekitar 21-24 derajat celcius. Tanaman kopi akan tumbuh baik pada daerah yang memiliki struktur tanah yang gembur dan kaya baham organik.

Sejumlah biji kopi khas Pulosari (foto: SS_Darindo)

Kecamatan Pulosari yang terdiri dari 12 Desa, memang memenuhi syarat, secara geografis. Sebab, di daerah berbukit dengan ketinggian lebih dari 850 m dari permukaan laut.

“Di Pulosari, 8 dari 12 desa yang ada pertanian, mereka menanam kopi” jelas Hendri Dodianto, SE Direktur Bumdes dalam percakapan melalui saluran telepon seluler.

Ada 2 jenis kopi yang diatnam petani yaitu: Arabika dan Robusta. Terbanyak adalah jenis Robusta. Kini sedang ditanam dan dikembangkan lebih banyak kopi Arabikanya.

Oleh-oleh khas KopiPulosari (sumber foto:SS-Darindo)

Hendri selanjutnya menyampaikan, bahwa sebagai produk unggulan, olahan kopi dikelola oleh kelompok tani. Mereka tergabung dalam Asosiasi Petani Kopi Indonesia(APEKI). Di komuntas ini mereka berkumpul, membahas mulai dari tata cara tanam, panen hingga pengolahan kopi di kecamatan pulosari. APEKI bekerjasama dengan Bumdesma untuk pemasaran kopi yang diproduksi.

Bumdesma memiliki gerai (outlet) bernama Rumah Kopi Pulosari. Bumdesma juga memiliki unit pertanian dan perkebunan. Salah satunya mengelola rumah kopi dan memasarkan hasil produk kopi di wilayah kabupaten Pemalang dan sekitarnya.

Wisata dan Buah Tangan Khas Kopi

Lokasi Pulosari Pemalang Jawa Tengah, memang eksotis. Kecamatan ini merupakan memiliki 12 Desa dan terletak di daerah berbukit dengan ketinggian lebih dari 850 m dari permukaan laut.

Luas Wilayah Kecamatan Pulosari 86, 18 km² dari luas tersebut 3% merupakan lahan sawah dan sisanya tanah kering termasuk tanah hutan.

Mesin olah kopi (sumber foto: SS-Darindo)

Jika Anda akan berwisata ke Pulosari, dengan titik alun-alun Pemalang ke selatan, berjarak sekitar 48 km. Pulosari dikelilingi 4 kecamatan tetangga, yakni sebelah Utara, Kecamatan Moga; sebelah Timur, Kecamatan Belik; sebelah Selatan, Kabupaten Purbalingga; dan sebelah Barat adalah Kabupaten Tegal.

Potensi Wisata yang dapat Anda temukan, karena di Pulosari merupakan kawasan pegunungan. Pemandangan alam yang sangat indah. Bebukitan nan hijau dengan latar belakang gunung Slamet yang menjulang. Tak ayal jika banyak terdapat wisata alam di desanya.

Igir Pulosari (sumber foto: pinhome.id)

Beberapa destinasi wisata di wilayah Kecamatan Pulosari diantaranya : Bukit Tangkeban di Desa Nyalembeng, Wiloci di Desa Karangsari, Bale Gandrung di Desa Gambuhan yang bekerjasama dengan Perhutani Jurangmangu, Adventure Village di Desa Jurangmangu yang bekerjasama dengan Perhutani, Wisata Edukasi Kopi dan Budaya di Desa Gunungsari, Desa Wisata Budaya di Desa Cikendung, Turangga Seta di Desa Pulosari, Igir Kandang di Desa Clekatakan, dan Trail Adventure di Desa Penakir, dan beberapa wisata rintisan di seluruh desa.

“Jangan lupa jika berwisata ke Pulosari, cicipi kopi di berbagai warung yang ada di desa-desa kami. Sebagai oleh-oleh, bisa juga membeli kopi khas Pulosari. Mau kopi Arabika, Robusta, apakopi Lanang? Semua tersedia” promo Hendri Dodianto, SE.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image