Jumat 27 May 2022 22:14 WIB

Distribusikan SBR011, Mandiri Sekuritas Yakin Bakal Diminati Gen-Z

SBR011 dinilai layak bagi investor awal seperti Gen-Z karena harga yang terjangkau

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
PT Mandiri Sekuritas (Mandiri Sekuritas) kembali dipercaya oleh Pemerintah Republik Indonesia sebagai salah satu mitra distribusi produk investasi Savings Bond Retail dengan seri SBR011. Produk Surat Utang Negara (SUN) ritel ini dijual khusus untuk Warga Negara Indonesia (WNI) secara daring mulai 25 Mei sampai dengan 16 Juni 2022.
Foto: mandirisekuritas.co.id
PT Mandiri Sekuritas (Mandiri Sekuritas) kembali dipercaya oleh Pemerintah Republik Indonesia sebagai salah satu mitra distribusi produk investasi Savings Bond Retail dengan seri SBR011. Produk Surat Utang Negara (SUN) ritel ini dijual khusus untuk Warga Negara Indonesia (WNI) secara daring mulai 25 Mei sampai dengan 16 Juni 2022.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Mandiri Sekuritas (Mandiri Sekuritas) kembali dipercaya oleh Pemerintah Republik Indonesia sebagai salah satu mitra distribusi produk investasi Savings Bond Retail dengan seri SBR011. Produk Surat Utang Negara (SUN) ritel ini dijual khusus untuk Warga Negara Indonesia (WNI) secara daring mulai 25 Mei sampai dengan 16 Juni 2022.

Produk SBR011 ini menawarkan empat manfaat bagi para investor, antara lain, mudah diakses secara online, investasi yang terjangkau mulai dari Rp 1 juta, imbal hasil menarik dengan kupon minimal (floor rate) 5,50 persen per tahun, dan aman karena dijamin oleh Pemerintah.

Adapun tenor atau jangka waktu investasi SBR011 adalah selama dua tahun, sehingga akan jatuh tempo pada 10 Juni 2024 mendatang. Penerimaan kupon juga akan dibayarkan setiap bulan di tanggal 10 terhitung mulai 10 Agustus 2022. 

Direktur Mandiri Sekuritas Theodora Manik mengatakan, pada tahun ini, pemulihan ekonomi nasional semakin digencarkan. Salah satunya dengan menyediakan modal untuk biaya pembangunan sambil mengajak masyarakat untuk berinvestasi dan mendapatkan keuntungan. 

SBR011 juga sesuai untuk para investor awal karena terjangkau dan menawarkan imbal hasil per tahun yang cukup tinggi. Dengan banyaknya masyarakat Indonesia yang sudah sadar akan pentingnya investasi sejak dini sejak masa pandemi, Theodora meyakini SBR011 ini akan didominasi oleh nasabah Milenial dan Gen Z. 

Data Bursa Efek Indonesia (BEI) per 31 Maret 2022 menunjukkan bahwa sekitar 80 persen investor pasar modal Indonesia berasal dari Milenial dan GenZ. Data serupa juga ditemukan di Mandiri Sekuritas, dimana sekitar 70 persen investor adalah Milenial dan GenZ.

“SBR011 tentunya ini dapat menjadi pilihan menarik karena imbal hasil yang ditawarkan lebih tinggi dibanding instrumen investasi lain. Dibandingkan suku bunga acuan Bank Indonesia, yakni BI 7 Days Reverse Repo Rate yang saat ini di level 3,5 persen, maka selisih (spread) imbal hasilnya adalah 2 persen,” kata Theodora, Jumat (27/5). 

Hasil penjualan SBR011 akan digunakan untuk mendanai kebutuhan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2022. Kehadiran SBR011 di tengah tahun 2022 ini dapat menjadi salah satu resolusi finansial untuk meraih kemapanan di masa depan. Dengan demikian, masyarakat turur berjasa dalam mendanai kebutuhan pemerintah untuk mendorong pemulihan di berbagai sektor, khususnya ekonomi.

SBR011 dapat dibeli dengan mudah dan aman secara daring melalui sbn.most.co.id. Melalui layanan investasi Mandiri Sekuritas terebut, proses registrasi dan transaksi dapat diakses dengan cepat, dan nasabah dapat memantau kinerja investasinya kapanpun dan di manapun.

Pertumbuhan bisnis ritel antara lain didukung oleh terus ditingkatkannya layanan Mandiri Online Securities Trading (MOST) yang mencakup, antara lain: pembukaan rekening efek daring, penggunaan tanda tangan elektronik; MOST Digisign, platform analisis berkualitas; MOST Forum, layanan investasi reksa dana; MOST Fund, investasi produk-produk pasar modal berprinsip syariah; MOST Sharia, dan kelas investasi berkala gratis: MOST Learning. Mandiri Sekuritas melayani lebih dari 200 ribu nasabah individu yang berinvestasi di pasar modal.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement