Kamis 26 May 2022 17:33 WIB

Unkris Terpilih Jadi Kampus untuk Kegiatan Penyegaran Renstra Usahid

Kolaborasi dan sinergi bisa dilakukan dalam berbagai bentuk seperti pengembangan SDM.

Rektor unkris (kiri) bertukar cinderamata dg rektor usahid (kanan).
Foto: Istimewa
Rektor unkris (kiri) bertukar cinderamata dg rektor usahid (kanan).

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI - - Universitas Krisnadwipayana (Unkris) menerima kunjungan silaturahim jajaran pimpinan Universitas Sahid (Usahid) Jakarta di kampus Unkris Jatiwaringin, Bekasi. Silaturahmi tersebut digelar, dalam rangka mempererat kerja sama melalui sejumlah program sebagai bagian dari implementasi program Merdeka Belajar Kampus Merdeka.

Kedatangan jajaran pimpinan Usahid tersebut disambut oleh Rektor Unkris, Ketua Yayasan Unkris, para Wakil Rektor, para Dekan dan Ketua-Ketua Lembaga serta Kabiro Akademik. Kedua belah pihak saling berdiskusi untuk membahas program yang bisa dikerjasamakan. Diskusi dimoderatori oleh Ketua Lembaga Pengembangan Kreativitas dan Kebangsaan (LPKK) Unkris Dr Susetya Herawati.

Menurut Rektor Usahid Prof Dr Ir Kholil MCom IPU mengatakan, kunjungan silaturahmi ke kampus Unkris dalam rangka penyegaran Rencana Strategis Kampus Usahid tahun 2022-2030. Unkris menjadi salah satu lembaga pendidikan tinggi yang dipilih dalam kegiatan penyegaran Renstra Usahid.  Karena Unkris merupakan perguruan tinggi swasta yang telah berusia cukup tua yakni 70 tahun. 

Dengan usianya yang sudah tua tersebut, tentu Unkris memiliki rekam jejak dan sejarah perjalanan yang dapat dijadikan referensi bagi pengelolaan Usahid yang baru lahir pada 1989. “Kampus swasta pasarnya semakin lama semakin sempit, sehingga perlu kolaborasi dan sinergi. Kami merasa memiliki chemistry yang bagus dengan Unkris,” papar Rektor Usahid.

Kolaborasi dan sinergi ini  bisa dilakukan dalam berbagai bentuk seperti pengembangan SDM dan blanded learning maupun bentuk-bentuk lainnya sesuai kebutuhan.

Senada juga disampaikan Rektor Unkris Dr Ir Ayub Muktiono MSIP CIQaR. Dalam sambutannya, Rektor Unkris menjelaskan, bahwa saat ini kerja sama, kolaborasi dan sinergi menjadi kata kunci yang sangat penting dalam upaya membangun dan mengembangkan lembaga pendidikan tinggi. 

“Sehebat apapun sebuah lembaga pendidikan tinggi, tidak akan bisa bekerja maksimal tanpa ada kerjasama dengan pihak lain,” kata Ayub dalam keterangannya yang diterima Republika.co.id, Kamis (26/5/2022). 

Menurutnya, momentum Merdeka Belajar Kampus Merdeka yang digagas Menteri Nadiem bisa menjadi pijakan bagi Unkris dan Usahid untuk menjalin kerjasama dalam berbagai program, tidak sebatas pada pengembangan SDM atau staf. Antar perguruan tinggi memungkinkan untuk belajar lebih banyak dan bertukar pengalaman mengenai implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi.

Karena itu, Unkris lanjut Ayub, menyambut baik spirit dari kerja sama dengan Usahid dalam roh Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).  Melalui kerja sama ini diharapkan baik Unkris maupun Usahid bisa saling berkolaborasi untuk meningkatkan kualitas pendidikannya.

“Unkris dibangun oleh dua raga dalam satu jiwa yakni universitas dan yayasan. Ini penting guna meminimalisir hambatan-hambatan dan untuk mempercepat gerakan,” tegas Ayub.

Tak hanya itu, dengan didirikannya LPKK, Unkris menjadi salah satu kampus yang mensinergikan upaya pengembangan kreativitas mahasiswa dengan pengembangan semangat kebangsaan mahasiswa guna meningkatkan nasionalisme dan cinta NKRI pada setiap civitas akademika Unkris.

Pada kesempatan yang sama, Ketua Yayasan Unkris Amir Karyatin, SH menambahkan meski Usahid termasuk universitas yang masih baru, tetapi memiliki perkembangan yang sangat baik. Sedang Unkris, memiliki perjalanan yang cukup panjang sehingga menempanya menjadi lembaga pendidikan yang kuat.

Karena itu, kolaborasi dan sinergi dengan Usahid diharapkan dapat lebih memajukan dua lembaga pendidikan tersebut. “Usahid dan Unkris dapat membangun kolaborasi dn sinergi untuk maju bersama,” tegas Amir.

Amir juga mengusulkan, agar kunjungan silaturahmi dan diskusi ini ditindaklanjuti dengan MoU, tidak hanya menyangkut urusan akademik tetapi juga kegiatan lain untuk mempererat hubungan kemitraan. Misalnya saja melalui pertandingan olahraga antar kampus. “Jadi bisa sehat jiwanya juga raganya,” tandas Amir.

Sementara itu Warek 1 Unkris Dr Ismail Razak SE MSi mengemukakan, kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka yang digagas Menteri Nadiem Makarim, memungkinkan Unkris lebih leluasa mengelola pembelajaran. Merdeka Belajar Kampus Merdeka juga membuka peluang dan kesempatan lebih luas baik bagi mahasiswa maupun dosen Unkris untuk mengembangkan diri. 

Beberapa program yang telah dilakukan Unkris untuk mengimplementasikan MBKM antara lain  program Magang Mahasiswa Studi Independen, Mengajar di Sekolah, Penelitian/Riset Pertukaran Pelajar, Proyek Kemanusiaan, Kegiatan Wirausaha, KKNT (Membangun Desa) dan lainnya.

Ismail mengatakan, kebijakan MBKM memberikan arah yang jelas bagaimana kampus meningkatkan kualitasnya melalui 8 Indikator Kinerja Utama (IKU). Ke-8 IKU tersebut adalah bagaimana lulusan mendapatkan pekerjaan yang layak, bagaimana mahasiswa mendapatkan pengalaman di luar kampus, dosen berkegiatan di luar kampus, hadirnya praktisi mengajar di kampus, adanya hasil kerja dosen yang digunakan oleh masyarakat, program studi bekerja sama dengan mitra kelas dunia, kelas yang kolaboratif dan partisipatif serta program studi berstandar internasional.

“Melalui IKU inilah kami dapat lebih mudah melihat perkembangan Unkris dan ini jelas memudahkan kami mengejar target menjadi kampus unggulan,” tegasnya.

Ikut hadir dalam kunjungan silaturahmi Usahid antara lain Dekan FT Dr. Harjono Padmono Putro, ST, M.Kom, Dekan FE Dr. H. Imam Wibowo, SE., M.Si Wadek 1 FH Hartono Widodo, SH, MH, Sekretaris Yayasan  Dyah, Aminudin Hanafiah SH, Dr Eddy Sanusi, Dr Fathoni Abdullah dan Ketua Penjaminan Mutu Muhammad Syarif Hartawan, M.Kom.

Sedang dari pihak Usahid, selain Rektor Usahid juga hadir Wakil Rektor bidang Akademik dan Kemahasiswaan Dr Ninin Gusdini, ST,MT, Wakil Rektor bidang Administrasi, Keuangan dan Marketing Dr. Titik Widaningsih, Kepala Badan Penjaminan Mutu dan Pengembangan Pendidikan Dr Ir Imam Basriman, serta Team Task Force Renstra Usahid Dr Nafiah Ariani dan Bernard Hasibuan Ph.D, M.MSi.

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement