Kamis 26 May 2022 12:30 WIB

Warga Riyadh Diminta Waspada Badai Pasir Kembali Datang

Warga Riyadh Diminta Waspada Badai Pasir Kembali Datang

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Muhammad Hafil
Warga Riyadh Diminta Waspada Badai Pasir Kembali Datang. Foto: Puluhan jamaah haji asal Indonesia, Malaysia, dan Maroko melintasi perbukitan gurun memasuki wilayah Mekkah, Ahad (13/10). Mereka menghindari hadangan polisi pos pemeriksaan demi menunaikan ibadah haji walau tanpa dilengkapi tasrikh dar Kerajaan Arab Saudi.
Foto: Republika/Yogi Ardhi
Warga Riyadh Diminta Waspada Badai Pasir Kembali Datang. Foto: Puluhan jamaah haji asal Indonesia, Malaysia, dan Maroko melintasi perbukitan gurun memasuki wilayah Mekkah, Ahad (13/10). Mereka menghindari hadangan polisi pos pemeriksaan demi menunaikan ibadah haji walau tanpa dilengkapi tasrikh dar Kerajaan Arab Saudi.

IHRAM.CO.ID,RIYADH -- Peramal cuaca memperingatkan Riyadh akan kembali menghadapi badai, setelah sebelumnya diselimuti debu yang menyesakkan.

Pusat Meteorologi Nasional mengeluarkan peringatan cuaca untuk ibu kota Saudi, meluas ke wilayah Madinah dan gubernur Yanbu, Al-Rais dan Yanbu Al-Nakhl. Kondisi serupa berupa badai debu ini juga akan menyasar AlUla dan Khaybar.

Baca Juga

"Partikel debu di wilayah utara, tengah dan selatan dan daerah pedalaman interior akan terus terjadi," kata juru bicara lembaga tersebut, Hussain Al-Qahtani, dikutip di Arab News, Kamis (26/5/2022).

Lebih dari 1.200 orang bulan ini dilaporkan pergi ke rumah sakit di Kerajaan, karena menderita kesulitan bernapas. Fenomena ini meluas ke seluruh wilayah.

Badai pasir yang parah disebut telah menyelimuti bagian dari Iran, Irak, Suriah dan Kuwait selama sebulan terakhir.  Kondisi tersebut menyebabkan ribuan orang memeriksakan diri ke rumah sakit dan mengakibatkan setidaknya satu kematian di Irak dan tiga di Suriah timur.

Badai pasir biasa terjadi di akhir musim semi dan musim panas, didorong oleh angin musiman. Tetapi, untuk tahun ini di Irak terjadi hampir setiap minggu.

Kementerian Kesehatan Irak menimbun tabung oksigen di fasilitas di daerah yang terkena dampak parah. Di Suriah, departemen medis disiagakan saat badai pasir menghantam provinsi timur Deir Ezzor.

Lebih lanjut, Iran memutuskan menutup sekolah dan kantor pemerintah di Teheran pekan lalu, saat badai pasir melanda negara itu.

Kondisi alam tersebut paling parah melanda wilayah gurun barat daya Khuzestan, di mana lebih dari 800 orang mencari pengobatan akibat kesulitan bernapas. Puluhan penerbangan dari Iran barat dibatalkan atau ditunda.

Untuk kedua kalinya bulan ini, Bandara Internasional Kuwait menangguhkan semua penerbangan karena debu. Sebuah video yang beredar menunjukkan jalan-jalan yang sebagian besar kosong dengan visibilitas yang buruk. 

"Ini adalah masalah di seluruh wilayah,  tetapi setiap negara memiliki tingkat kerentanan dan kelemahan yang berbeda,” kata ahli geoarkeolog di Universitas Al-Qadisiyah Baghdad, Jaafar Jotheri. 

Sumber:

https://www.arabnews.com/node/2089096/saudi-arabia

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement