Kamis 26 May 2022 07:59 WIB

Pakar Sarankan Calon Ibu Selalu Jaga Kesehatan Mental

Ibu hamil diminta menjaga asupan gizi dan kebugaran tubuh.

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Friska Yolandha
Ibu hamil (ilustrasi). Calon ibu yang sedang hamil dan bersiap melakukan persalinan perlu selalu memperhatikan kondisinya. Tidak cuma fisik, calon ibu wajib menjaga kesehatan mental.
Foto: Republika/Surya Dinata
Ibu hamil (ilustrasi). Calon ibu yang sedang hamil dan bersiap melakukan persalinan perlu selalu memperhatikan kondisinya. Tidak cuma fisik, calon ibu wajib menjaga kesehatan mental.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon ibu yang sedang hamil dan bersiap melakukan persalinan perlu selalu memperhatikan kondisinya. Tidak cuma fisik, calon ibu wajib menjaga kesehatan mental. 

Dokter kandungan Darrell Fernando mengatakan itu penting bagi ibu selama proses kehamilan hingga setelah melahirkan. "Jika mengalami gejala gangguan jiwa seperti sering menangis, merasa hampa, tidak dapat beraktivitas, mendengar suara-suara, cemas berlebih, segera konsultasikan diri ke dokter dan ahlinya," ujar Darrell pada webinar mingguan yang digelar oleh Tentang Anak, ekosistem parenting dan tumbuh kembang anak, dikutip Kamis (26/5/2022).

Baca Juga

Agar kehamilan senantiasa terpantau, dia merekomendasikan calon ibu dan ayah melakukan kontrol kehamilan berkala. Untuk pemeriksaan USG, minimal sebanyak empat kali selama kehamilan. Satu kali pada trimester pertama (usia kehamilan 10-13 pekan), satu kali di trimester kedua (20-24 pekan), serta dua kali pada trimester ketiga (usia 28-31 pekan dan 36 pekan).

Saran lain dari Darrell untuk ibu hamil adalah memperhatikan nutrisi dan pola makan dengan gizi seimbang. Sebenarnya, tidak ada makanan "superior" atau paling bagus dibandingkan makanan lainnya. Ibu hamil dapat mengonsumsi jenis makanan yang bervariasi untuk memenuhi kecukupan gizi.  

 

Konsumsi vitamin bisa dilakukan, karena kebutuhan vitamin ibu hamil akan melonjak, termasuk perlunya asupan zat besi, asam folat, dan vitamin D yang memadai. Namun, sebelum mengonsumsi itu semua, ibu hamil wajib berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter. 

Darrell menganjurkan pula untuk berolahraga ringan sekitar 150 menit dalam sepekan atau 20-30 menit setiap hari (hindari aktivitas berat dan gerakan melompat). Kenali pula tanda bahaya setiap trimester seperti muntah hebat, pendarahan, kontraksi, nyeri perut parah, pecah ketuban, tekanan darah tinggi, nyeri kepala tak tertahankan, kejang, atau gerakan janin tidak terasa.

Penggagas Tentang Anak Official, Mesty Ariotedjo, turut menggarisbawahi pentingnya calon ibu fokus pada kesehatan diri dan bayinya sejak awal kehamilan, bahkan mulai perencanaan kehamilan. "Karena sebenarnya, 80 persen perkembangan otak terjadi di 1.000 hari pertama dan itu bukan saat setelah bayi lahir, tetapi sejak di dalam kandungan," ungkap Mesty yang merupakan dokter spesialis anak.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement