Rabu 25 May 2022 21:48 WIB

UEA Deteksi Kasus Pertama Cacar Monyet

UEA menjadi negara Teluk pertama yang mendeteksi cacar monyet.

Rep: Mabruroh/ Red: Ani Nursalikah
Cacar monyet atau monkeypox. Ilustrasi. UEA Deteksi Kasus Pertama Cacar Monyet
Foto: Pixabay
Cacar monyet atau monkeypox. Ilustrasi. UEA Deteksi Kasus Pertama Cacar Monyet

REPUBLIKA.CO.ID, ABU DHABI -- Kementerian Kesehatan dan Pencegahan UEA (MoHAP) melaporkan kasus pertama cacar monyet, Selasa (24/5/2022). UEA menjadi negara Teluk pertama yang mendeteksi penyakit tersebut.

"Pasien tersebut adalah pengunjung berusia 29 tahun dari negara Afrika Barat dan dia menerima perawatan medis yang diperlukan di UEA," kata kantor berita resmi pemerintah dan dilansir dari Al Arabiya, Rabu (25/5/2022).

Baca Juga

Spesialis penyakit dalam di NMC Royal Hospital Dubai Investment Park Karthikeyan Dakshinamurthy, mengatakan UEA telah melakukan dan mempersiapkan tindakan pencegahan, untuk mencegah lebih banyak kemungkinan kasus cacar monyet ditemukan.

“Penyakit cacar monyet adalah penyakit zoonosis virus yang terlihat di negara-negara Afrika tengah dan barat. Lonjakan kasus baru-baru ini di negara-negara non-Afrika menunjukkan ia memiliki ancaman global. Karena UEA adalah pusat perjalanan dengan banyak turis, kemungkinan mengimpor penyakit ini harus dipertimbangkan,” kata Dakshinamurthy.

Penyakit ini ditularkan melalui kontak langsung dengan lesi tubuh, cairan, pakaian atau tempat tidur yang terkontaminasi, dan droplet. "Meskipun tidak menular seperti infeksi virus lainnya, tingkat penularannya masih setinggi 30 persen," Dakshinamurthy memperingatkan.

Pemerintah UEA telah memulai program pengawasan dengan tes RT-PCR untuk kasus yang dicurigai, isolasi kasus yang dikonfirmasi dan pelacakan kontak. Karena hingga kini, belum ada obat antivirus khusus yang tersedia.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement