Rabu 25 May 2022 13:59 WIB

Lima Ekor Sapi di Kota Bandung Positif PMK, DKPP: Sedang Diisolasi

Kelima sapi yang positif PMK didatangkan dari Pasar Ciwareg Purwakarta.

Rep: Dea Alvi Soraya/ Red: Ilham Tirta
Petugas menyemprotkan cairan disinfektan ke sapi yang diisolasi karena penyakit mulut dan kuku (PMK). Ilustrasi.
Foto: ANTARA/Mohamad Hamzah
Petugas menyemprotkan cairan disinfektan ke sapi yang diisolasi karena penyakit mulut dan kuku (PMK). Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) telah terdeteksi di Kota Bandung, menyusul laporan hasil tes lima ekor sapi di Balai Veteriner Subang. Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Bandung, Gin Gin Ginanjar mengatakan, kelima sapi yang terdeteksi positif PMK tersebut ditemukan di salah satu peternakan di Babakan Ciparay dan didatangkan dari Pasar Ciwareg, Purwakarta.

“Sebenarnya kita sudah lakukan pemeriksaan, 12 Mei 2022, dan semua hewan dinyatakan sehat dan bebas PMK, dan kita sudah wanti-wanti agar tidak mendatangkan dulu dari luar. Tapi ternyata himbauan itu tidak didengar, mungkin karena keterdesakan kebutuhan untuk persiapan Idul Adha,” kata Gin Gin kepada awak media di Balai Kota, Rabu (25/5/2022).

Baca Juga

Gin Gin mengatakan, peternak tersebut baru melaporkan gejala yang dialami hewan ternaknya ke DKPP pada hampir dua pekan setelahnya, tepatnya 21 Mei 2022, kemarin. Keesokannya, tim DKPP segera mendatangi peternakan tersebut dan memisahkan 10 ekor sapi yang memiliki gejala, dilanjutkan dengan mengirim 14 ekor sapi ke Balai Veteriner di Subang untuk dilakukan pemeriksaan.

“Jadi di sana sapi itu di swab, pengambilan darah, diambil 14 sampel, karena memang harus 10 persen dari koloni. Dan hasilnya baru keluar kemarin pagi, dan dari 14 itu 5 di antaranya positif, dan 5 itu adalah sapi baru yang didatangkan dari Purwakarta,” kata Gin Gin.  

Gin Gin menegaskan, saat ini kelima sapi tersebut tengah menjalani proses karantina dan isolasi yang diprediksikan akan berlangsung selama 14 hari. Selama proses karantina, seluruh sapi akan diberikan obat-obatan dan pemeriksaan rutin.

“Tadi pagi saya dengar dari tim, sudah menunjukkan gejala baik, seperti sudah mulai nafsu makan, dan mudah-mudahan akan semakin membaik,” kata dia.

Kuncinya, kata dia, adalah karantina dan menjaga arus lalu lintas hewan. Pihaknya memerlukan dukungan dari berbagai pihak seperti Dinas Perhubungan yang sudah sepakat. "Mudah-mudahan Polisi dan TNI juga, walaupun itu juga tidak bisa menjamin 100 persen ya, karena tidak bisa menjaga 24 jam,” ujarnya.

Dia juga menekankan, PMK telah menjadi wabah nasional, ditandai dengan penerapan status siaga satu di Indonesia. Jika melihat beberapa kota dan kabupaten di Jawa Barat, yang telah menerapkan kebijakan penangggulangan dan penangkalan penyebaran PMK, Kota Bandung juga akan melakukan pengetatan pengawasan, salah satunya membentuk Satuan Tugas (Satgas) PMK.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement