Rabu 25 May 2022 08:22 WIB

Jaga Kesehatan Selama Haji

Utamakan menjaga kesehatan dan fokus mengerjakan amalan haji yang wajib.

Sejumlah calon jamaah haji dan umrah melakukan tawaf saat manasik haji di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, Senin (23/5/2022).
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Sejumlah calon jamaah haji dan umrah melakukan tawaf saat manasik haji di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, Senin (23/5/2022).

Oleh : Muhammad Hafil, Jurnalis Republika.co.id

REPUBLIKA.CO.ID, Alhamdulillah, tidak lama lagi Indonesia akan mengirimkan jamaah haji ke Arab Saudi. Ini patut disyukuri setelah dua tahun kita tak memberangkatkan haji karena pandemi covid-19.

Meskipun, jumlah jamaah yang dikirim berkurang separuhnya dari pengiriman sebelum masa pandemi. Hal ini karena status pandemi belum dicabut meski Arab Saudi telah melonggarkan sejumlah protokol kesehatan.

Ada satu hal yang penulis tekankan bagi jamaah haji di masa pandemi ini. Apalagi kalau bukan masalah kesehatan.

Bagaimana tidak, kita yang perlahan mulai keluar dari masa pandemi, tentu masih harus berusaha menjaga kesehatan agar tidak terjangkit virus apapun. Karena itu, selain utamanya kita di sana beribadah haji dengan menunaikan yang wajib terlebih dahulu, maka setelahnya kita fokus menjaga kesehatan.

Sebuah kaidah fiqih menyebutkan, “Menghilangkan kemadharatan lebih didahulukan daripada mengambil sebuah kemaslahatan."

Dalam setiap musim haji, jamaah selalu dinasihati oleh para pembimbingnya untuk selalu menjaga kesehatan. Ini juga berlaku di luar musim haji masa pandemi.

Di antaranya, pembimbing akan selalu mengingatkan agar jamaah fokus melaksanakan ibadah yang wajib saja. Seperti, fokus mempersiapkan diri untuk menjaga stamina menghadapi puncak haji.

Maka, jamaah akan selalu dianjurkan untuk tidak berulang kali melaksanakan umroh sunnah. Karena, umroh dan haji ini adalah benar-benar ibadah yang hampir 100 persen kegiatan fisik.

Bahkan, untuk sholat harian pun, kita nanti akan dianjurkan tidak melaksanakan setiap waktunya ke Masjidil Haram. Kita dianjurkan untuk sholat di mushola hotel. Hal ini juga dianjurkan untuk menjaga stamina jamaah tetap fresh selama musim haji dan puncak haji.

Maka, jamaah nanti diimbau untuk tidak terlalu sering melaksanakan ibadah sunnah tapi mengabaikan persiapan menuju ibadah haji yang wajib. Di sinilah kaidah “Menghilangkan kemadharatan lebih didahulukan daripada mengambil sebuah kemaslahatan" berlaku.

Sebagaimana kita tahu, menjaga stamina agar tetap prima adalah salah satu cara kita menjaga daya tahan tubuh kita. Sehingga, virus dan penyakit apapun tak mudah masuk ke dalam tubuh.

Tentu kita juga perlu juga ibadah ke Masjidil Haram atau ke Masjid Nabawi untuk ibadah sunnah sesekali. Tapi, yang perlu diperhatikan adalah kita tetap memakai protokol kesehatan. Di antaranya, selalu memakai masker.

Sebenarnya, soal masker ini, setiap musim haji akan selalu diberikan dan dianjurkan dipakai oleh jamaah. Bahkan, jauh sebelum masa pandemi. Ini bertujuan untuk menjaga pernapasan kita kemasukan debu atau virus.

Karena, kita tahu di Arab Saudi nanti akan berkumpul jutaan jamaah dari seluruh dunia. Kita tidak tahu siapa yang sedang tidak sehat di antara mereka. Selain itu, untuk melindungi diri kita selain memakai protokol kesehatan, maka kita juga wajib sudah divaksinasi lengkap sesuai yang disyaratkan oleh Arab Saudi.

Selain itu, jangan lupa untuk selalu memakai alat pelindung diri (APD) setiap keluar hotel. Yakni, kaca mata, topi, masker, atau payung. Seperti kita ketahui, musim haji tahun ini berada di musim panas.Dan, beberapa hari lalu di Jeddah suhu udara bahkan pernah mencapai 49 derajat celcius.

Jangan lupa juga selalu makan yang bergizi dan cukup minum agar tubuh kita terhidrasi. Jangan takut dan malas minum karena kita enggan ke kamar mandi untuk buang air.

Patuhilah saran-saran kesehatan yang dianjurkan pembimbing bagi jamaah haji kita. Insya Allah, ini pulalah nanti yang akan menjaga daya tahan tubuh kita tetap prima dan jauh dari penyakit. Aamiin.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement