Rabu 25 May 2022 00:33 WIB

DIY Nol Kasus Covid-19, PHRI: Tetap Waspada

Masyarakat dan wisatawan di DIY diminta tetap menerapkan protokol kesehatan.

Rep: Silvy Dian Setiawan / Red: Friska Yolandha
Wisatawan berjalan-jalan tanpa menggunakan masker di kawasan wisata Malioboro, Yogyakarta, Rabu (18/5/2022). Beberapa wisatawan mulai tidak menggunakan masker saat berwisata usai adanya pelonggaran aturan pemakaian masker di tengah Pandemi Covid-19 oleh Presiden Joko Widodo.
Foto: Wihdan Hidayat / Republika
Wisatawan berjalan-jalan tanpa menggunakan masker di kawasan wisata Malioboro, Yogyakarta, Rabu (18/5/2022). Beberapa wisatawan mulai tidak menggunakan masker saat berwisata usai adanya pelonggaran aturan pemakaian masker di tengah Pandemi Covid-19 oleh Presiden Joko Widodo.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Penambahan kasus terkonfirmasi positif Covid-19 yang dilaporkan nol di DIY pada 23 Mei menjadi kabar baik. Termasuk bagi industri pariwisata di DIY, salah satunya Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DIY. 

Pasalnya, kunjungan wisatawan ke DIY saat ini terus menunjukkan peningkatan dibandingkan sebelumnya, terutama saat libur panjang lalu. Meskipun begitu, Ketua PHRI DIY, Deddy Pranowo Eryono mengatakan, agar masyarakat maupun wisatawan untuk tetap berhati-hati. 

Baca Juga

"Kemarin kita juga sudah ke Dinkes (DIY) untuk mengevaluasi, kita tidak boleh lalu beruforia (karena penambahan kasus nol), tapi kita evaluasi," kata Deddy kepada Republika.co.id, Selasa (24/5/2022). 

Deddy berharap agar masyarakat maupun wisatawan tetap mematuhi aturan yang ditetapkan pemerintah. Salah satunya dengan tetap menerapkan protokol kesehatan. 

Meskipun, pemerintah pusat juga telah mengeluarkan kebijakan pelonggaran protokol kesehatan yakni diperbolehkan tidak menggunakan masker di area terbuka. Namun, pihaknya tetap memberlakukan protokol kesehatan di lingkungan perhotelan dan restoran, terutama jika ada kerumunan. 

"Prokes kasih tetap jalan, hanya ada kelonggaran. Sekarang tidak perlu antigen dan swab. Masker di tempat terbuka kami persilakan, tapi di tempat tertutup kami mewajibkan. Ini tanggung jawab kita bersama dan harus bisa mempertahankan kondisi ini dan kalau bisa lebih menurunkan, jangan sampai kita terlena," tambah Deddy. 

Deddy menyebut, pada libur Lebaran lalu kenaikan pengunjung di DIY cukup tinggi. Hal ini terlihat dari okupansi hotel dan resto yang hampir mencapai 100 persen. 

Selain itu, pada libur Waisak kemarin okupansi hotel dan resto di DIY juga cukup tinggi. Hal ini tentu berdampak positif bagi peningkatan perekonomian DIY di sektor pariwisata di masa pandemi Covid-19 ini. 

"Ada (tambahan) kasus setelah lebearan, tapi tidak naik signifikan dan kemarin zero, kita sambut baik," ujar Deddy. 

Baca juga : Muhadjir Pastikan Vaksin Covid-19 yang Beredar Sesuai Izin BPOM

 

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement