Selasa 24 May 2022 08:28 WIB

Starbucks Keluar dari Rusia Setelah Hampir 15 Tahun

Starbucks memiliki 130 toko di Rusia dengan hampir 2.000 karyawan.

 Pemandangan kedai kopi Starbucks di Moskow, Rusia, 09 Maret 2022. Starbucks Corp mengatakan pada Senin (23/5/2022) bahwa pihaknya akan keluar dari pasar Rusia setelah hampir 15 tahun.
Foto: EPA-EFE/MAXIM SHIPENKOV
Pemandangan kedai kopi Starbucks di Moskow, Rusia, 09 Maret 2022. Starbucks Corp mengatakan pada Senin (23/5/2022) bahwa pihaknya akan keluar dari pasar Rusia setelah hampir 15 tahun.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Starbucks Corp mengatakan pada Senin (23/5/2022) bahwa pihaknya akan keluar dari pasar Rusia setelah hampir 15 tahun. Jaringan kedai kopi tersebut bergabung dengan McDonald's Corp dalam menandai berakhirnya kehadiran beberapa merek top Barat di Rusia. 

Starbucks yang berbasis di Seattle memiliki 130 toko di Rusia, dioperasikan oleh pemegang lisensi Alshaya Group, dengan hampir 2.000 karyawan di negara tersebut. Keputusan Starbucks untuk menghentikan operasinya di Rusia berbeda dengan pendekatan yang dilakukan beberapa perusahaan asing lainnya. 

Baca Juga

McDonald's pekan lalu mengatakan pihaknya menjual restorannya di Rusia kepada pemegang lisensi lokal Alexander Govor untuk diganti namanya dengan nama baru, tetapi akan mempertahankan merek dagangnya, sementara Renault Prancis menjual saham mayoritasnya di produsen mobil terbesar Rusia dengan opsi untuk membeli kembali sahamnya.

Sejumlah perusahaan Barat lainnya, termasuk Imperial Brands dan Shell, memutuskan hubungan dengan pasar Rusia dengan menyetujui untuk menjual aset mereka di negara tersebut atau menyerahkannya kepada manajer lokal.Pada Maret, Starbucks menutup tokonya dan menangguhkan semua aktivitas bisnis di Rusia, termasuk pengiriman produknya ke negara itu, menyusul invasi Moskow ke Ukraina.

Perusahaan, yang membuka gerai pertamanya di Rusia pada 2007, mengatakan akan terus mendukung karyawannya di sana, termasuk membayar mereka selama enam bulan. Starbucks tidak memberikan perincian tentang dampak keuangan dari keluarnya perusahaan tersebut. McDonald's telah mengatakan akan mengambil biaya non-tunai terutama hingga 1,4 miliar dolar AS.

sumber : Antara/Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement