Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Suko Waspodo

Simpanse Menggabungkan Panggilan Membentuk Banyak Urutan Vokal

Info Terkini | Sunday, 22 May 2022, 19:26 WIB
image: Chimpanzees (stock image)

Dibandingkan dengan penggunaan bahasa manusia yang kompleks, cara hewan berkomunikasi satu sama lain tampak cukup sederhana. Bagaimana bahasa kita berevolusi dari sistem yang begitu sederhana, masih belum jelas. Para peneliti dari Max Planck Institutes for Evolutionary Anthropology (MPI-EVA) dan Cognitive and Brain Sciences (MPI-CBS) di Leipzig, Jerman, dan CNRS Institute for Cognitive Sciences di Bron, Lyon, Prancis, merekam ribuan vokalisasi dari alam liar. simpanse di Taï, Pantai Gading. Mereka menemukan bahwa hewan-hewan tersebut menghasilkan ratusan urutan vokal yang berbeda yang mengandung hingga sepuluh jenis panggilan yang berbeda. Urutan panggilan dalam urutan ini mengikuti beberapa aturan, dan panggilan dikaitkan satu sama lain secara terstruktur. Para peneliti sekarang akan menyelidiki apakah struktur ini mungkin merupakan langkah menuju sintaksis manusia dan apakah simpanse menggunakan urutan ini untuk mengomunikasikan makna yang lebih luas dalam lingkungan sosial mereka yang kompleks.

Manusia adalah satu-satunya spesies di bumi yang diketahui menggunakan bahasa. Kita melakukan ini dengan menggabungkan suara untuk membentuk kata dan kata untuk membentuk kalimat yang terstruktur secara hierarkis. Pertanyaannya, dari mana kemampuan luar biasa ini berasal, masih harus dijawab. Untuk menelusuri kembali asal-usul evolusi bahasa manusia, peneliti sering menggunakan pendekatan komparatif -- mereka membandingkan produksi vokal hewan lain, khususnya primata, dengan manusia. Berbeda dengan manusia, primata non-manusia sering menggunakan panggilan tunggal - disebut sebagai tipe panggilan - dan jarang menggabungkannya satu sama lain untuk membentuk urutan vokal.

Akibatnya, komunikasi vokal pada primata non-manusia tampaknya jauh lebih kompleks daripada komunikasi manusia. Namun, kompleksitas bahasa manusia tidak muncul dari jumlah suara yang kita gunakan saat kita berbicara, yang biasanya di bawah 50 suara berbeda di sebagian besar bahasa, tetapi dari cara kita menggabungkan suara secara terstruktur untuk membentuk kata dan secara hierarki menggabungkan kata-kata ini untuk membentuk kalimat untuk mengungkapkan jumlah makna yang tak terbatas. Faktanya, primata non-manusia juga menggunakan hingga 38 panggilan berbeda untuk berkomunikasi, tetapi mereka jarang menggabungkannya satu sama lain. Namun, karena sejauh ini belum dianalisis secara rinci, kita mungkin tidak memiliki gambaran lengkap tentang struktur dan keragaman urutan vokal yang dihasilkan oleh primata non-manusia.

Para Peneliti Merekam Ribuan Vokalisasi

Para peneliti di MPI-EVA dan MPI-CBS di Leipzig dan dari Institute of Cognitive Sciences di CNRS di Bron, Lyon, Prancis, merekam ribuan vokalisasi yang dihasilkan oleh anggota tiga kelompok simpanse liar di Taman Nasional Taï di Pantai Gading . Mereka mengidentifikasi 12 jenis panggilan yang berbeda dan menilai bagaimana simpanse menggabungkannya untuk membentuk urutan vokal. "Mengamati hewan di lingkungan sosial dan ekologi alami mereka mengungkapkan kompleksitas yang sebelumnya belum ditemukan dalam cara mereka berkomunikasi," kata peneliti pertama Cédric Girard-Buttoz. "Sintaks adalah ciri bahasa manusia dan untuk menjelaskan asal usul kemampuan manusia ini, sangat penting untuk memahami bagaimana vokalisasi primata non-manusia terstruktur," tambah Emiliano Zaccarella, peneliti utama studi lainnya.

Studi menunjukkan bahwa simpanse berkomunikasi satu sama lain menggunakan ratusan urutan yang berbeda, menggabungkan hingga sepuluh jenis panggilan di seluruh repertoar. Ini adalah dokumentasi pertama dari keragaman produksi vokal pada primata non-manusia. Lebih lanjut, para peneliti menunjukkan bahwa panggilan -- dalam kombinasi dengan panggilan spesifik lainnya -- dapat diprediksi terjadi pada posisi tertentu dalam urutan, mengikuti aturan kedekatan. Aturan adjacency ini juga diterapkan pada sequence dengan tiga tipe panggilan.

"Temuan kami menyoroti sistem komunikasi vokal pada simpanse yang jauh lebih kompleks dan terstruktur daripada yang diperkirakan sebelumnya," kata rekan peneliti Tatiana Bortolato yang merekam vokalisasi di hutan. "Ini adalah studi pertama dalam proyek yang lebih besar. Dengan mempelajari kompleksitas yang kaya dari urutan vokal simpanse liar, spesies yang kompleks secara sosial seperti manusia, kami berharap dapat membawa wawasan segar ke dalam pemahaman dari mana kita berasal dan bagaimana bahasa unik kita berevolusi," kata Catherine Crockford, peneliti senior studi tersebut.

Para peneliti sekarang akan menyelidiki apa arti dari urutan vokal yang kompleks dan terstruktur ini dan apakah itu memungkinkan simpanse untuk meningkatkan jangkauan topik yang dapat mereka komunikasikan.

(Materials provided by Max Planck Institute for Evolutionary Anthropology)

***

Solo, Minggu, 22 Mei 2022. 7:18 pm

'salam hangat penuh cinta'

Suko Waspodo

suka idea

antologi puisi suko

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image