Jumat 20 May 2022 16:42 WIB

PGN Percepat Transformasi Bisnis Berbasis Digital untuk Target 1 Juta Jargas

PGN melaporkan lewat transformasi digital ada 1 juta pelanggan baru daftar online

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
PT PGN Tbk selaku Subholding Gas Pertamina meluncurkan layanan informasi pelanggan melalui Whatsapp (WA) di nomor 08151 1500 645. (ilustrasi)Subholding Gas Pertamina, PT PGN Tbk, terus mengupayakan percepatan transformasi bisnis dan berbasis digital khususnya selama pandemi COVID-19. Percepatan tersebut memberikan dampak pada upaya pemulihan dan perbaikan kinerja perusahaan dalam waktu yang relatif cepat.
Foto: Pertamina
PT PGN Tbk selaku Subholding Gas Pertamina meluncurkan layanan informasi pelanggan melalui Whatsapp (WA) di nomor 08151 1500 645. (ilustrasi)Subholding Gas Pertamina, PT PGN Tbk, terus mengupayakan percepatan transformasi bisnis dan berbasis digital khususnya selama pandemi COVID-19. Percepatan tersebut memberikan dampak pada upaya pemulihan dan perbaikan kinerja perusahaan dalam waktu yang relatif cepat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Subholding Gas Pertamina, PT PGN Tbk, terus mengupayakan percepatan transformasi bisnis dan berbasis digital khususnya selama pandemi COVID-19. Percepatan tersebut memberikan dampak pada upaya pemulihan dan perbaikan kinerja perusahaan dalam waktu yang relatif cepat.

“Kami terus mempeluas jangkauan pelanggan dan saat ini tengah melakukan mega proyek jaringan gas rumah tangga untuk 1 juta pelanggan per tahun melalui produk GasKita. Maka strategi bisnis berbasis digital dilakukan agar bisa terhubung secara lebih luas dengan masyarakat,” jelas Direktur Sales dan Operasi, Faris Aziz, Jumat (20/5).

“Masyarakat saat ini sudah familiar dengan digital sehingga kami aktif untuk lebih dekat masyarakat melalui platform digital. Kami juga menjawab segala pertanyaan tentang gas bumi melalui chat Whatsapp di nomor 081511500645,” lanjut Faris.

PGN aktif melakukan kampanye digital Gaskita. Pada tahun 2021, digital advertising Gaskita mencapai lebih dari 3,4 juta impression dan lebih dari 150.000 engagement pada media sosial. Selain itu, lebih dari 10 persen pelanggan baru mendaftar melalui registrasi online.

Selain itu, PGN berkolaborasi dengan Tokopedia sebagai e-wallet pembayaran tagihan gas bumi. Melalui platform digital ini, pelanggan sangat dimudahkan dalam pembayaran tagihan gas apalagi selama masa pandemi.

“Bersama Tokopedia, PGN pernah membuat social campaign digital dan mendapatkan international recognition. PGN dan Tokopedia membantu UMKM kuliner pelanggan PGN dengan membuat special page bernama Dapur Gaskita di mana pengguna Tokopedia bisa membeli kuliner dari pelanggan PGN tersebut,” jelas Faris.

Kolaborasi digital PGN dan Tokopedia ditargetkan untuk memberikan dampak pemulihan ekonomi bagi UMKM di masa pandemi.

Gaskita memberikan jaminan benefit dari penggunaan gas bumi yakni lebih praktis, aman, dan modern. Tahun 2021, penyerapan gas bumi di sektor rumah tangga (Gaskita) sekitar 5,5 BBTUD. Dari penyerapan tersebut, Gaskita PGN berhasil berkontribusi pada penurunan subsidi gas tabung sekitar Rp 330 miliar per tahun.

Untuk percepatan program jargas rumah tangga nasional, PGN menggandeng BUMN Karya, BUMD, dan developer terkemuka di Indonesia. Program Sejuta Rumah (PSR) menyasar Rusun Perum Perumnas di lokasi berbasis Transit Oriented Development. Lokasi tersebut meliputi Semesta Mahata Serpong di Stasiun Rawa Buntu Tangerang Selatan dan Semesta Mahata Tanjung Barat Jakarta.

Tak hanya melalui pipa, PGN memiliki produk Gaslink bagi pelanggan yang berlokasi jauh dari jaringan pipa gas PGN. Pada Desember 2021, PGN me-launching varian GasLink Cylinder yang menyasar industri restoran dan usaha kecil.

“Dengan beralih ke GasLink, pelanggan akan mendapatkan kepraktisan dan penghematan biaya lebih dari 10 persen,” ujar Faris.

PGN juga menerapkan strategi marketing 3.0 dimana perusahaan bertanggung jawab terhadap kepentingan perusahaan sendiri, sosial, serta lingkungan. Maka PGN melihat dampak positif gas bumi terhadap lingkungan di era transisi energi, serta dalam mengurangi emisi karbon sesuai target pemerintah Indonesia pada Net Zero Emission tahun 2060.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement