Jumat 20 May 2022 09:45 WIB

Survei Pilpres 2024 Indo Riset: Persaingan Tokoh Makin Ketat

Saat ini, terdapat 3 lapisan elektabilitas kandidat bila menggunakan simulasi 18 nama

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.
Foto: Istimewa
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemilihan calon wakil presiden (cawapres) yang tepat, akan menjadi jawaban ketatnya persaingan antara Ganjar Pranowo, Anies Baswedan, dan Prabowo Subianto dalam survei calon presiden 2024. Dalam sigi terbaru Indo Survei bertajuk Hasil Survei Nasional Pemilu 2024: Potensi Dua Putaran periode survei 11-17 April 2022, muncul sejumlah simulasi pasangan calon presiden-wakil presiden. 

Peneliti Indo Riset Roki Arbi mengatakan, dengan peta pilpres yang masih ketat, di mana jarak elektabilitas antar-calon sangat dekat, masih terlalu dini memprediksi siapa yang akan menang dalam pilpres. “Dalam beberapa simulasi pasangan calon ditemukan bahwa faktor pasangan cawapres akan mempengaruhi preferensi pemilih dalam pilpres,” kata dua dalam keterangannya yang diterima Republika.co.id, Jumat (20/5/2022).

Menurutnya, saat ini, terdapat 3 lapisan elektabilitas kandidat bila menggunakan simulasi 18 nama yakni calon papan atas dengan elektabilitas di atas 15 persen: Ganjar, Prabowo dan Anies, kemudian calon papan tengah dengan elekbilitas 4-10 persen: AHY, Ridwan Kamil dan Sandiaga Uno, terakhir calon papan bawah dengan elektabilitas di bawah 4 persen.  

Indo Survei sendiri menemukan dalam simulasi yang ditawarkan terhadap 1.096 responden tersebut Anies Baswedan akan memenangi Pilpres jika berpasangan dengan dua kandidat cawapres paling kuat yakni Ridwan Kamil dan Sandiaga Uno. Terutama, jika harus bertarung head to head dengan Ganjar Pranowo. 

Dalam simulasi "melawan Ganjar-Erick Thohir", Anies akan menang jika dipasangkan dengan Sandiaga Uno dengan suara 49,5 persen. “Anies juga akan menang jika dipasangkan dengan Ridwan Kamil dengan 49,1 persen,” katanya.

Sementara jika dipasangkan dengan antara Ganjar Pranowo-Ridwan Kamil melawan Anies yang dipasangkan dengan Sandiaga Uno, maka pasangan Gubernur Jawa Tengah-Gubernur Jawa Barat itu akan kalah. Suara pendukung Ridwan Kamil sendiri cukup signifikan menyokong Anies Baswedan, terlihat dari migrasi suara pemilih Ridwan Kamil jika Pilpres hanya mengerecut pada dua nama yakni Anies Baswedan dan Prabowo Subianto masing-masing sebesar 46,4 persen.

Meski berada di papan tengah namun tingkat kesukaan responden pada Ridwan Kamil dalam survei tersebut terpantau tinggi dibanding Anies Baswedan. “Meski yang paling populer adalah Prabowo, namun yang paling disukai adalah Ganjar dengan 90,7 persen, Sandiaga Uno dengan 84,7 persen, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dengan 83,2 persen, dan Anies dengan 81,2 persen,” tutur Roki Arbi.

Nama Ridwan Kamil dan Sandiaga Uno sendiri beberapa kali muncul dalam hasil sejumlah lembaga survei sebagai kandidat cawapres paling kuat. Survei Indikator beberapa waktu lalu bertajuk Pemulihan Ekonomi Pasca Covid-19, Pandemic Fatigue, dan Dinamika elektoral jelang Pemilu 2024 yang dilakukan pada 6 hingga 11 Desemberi 2021.

Ridwan Kamil berada di urutan kedua dengan raihan 15,3 persen di bawah Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Uno yang meraih 25 persen. Angka itu didapatkan dari pertanyaan siapa Wakil Presiden yang akan dipilih jika Pilpres diadakan saat ini.

Sejumlah pengamat juga menilai, posisi unggul Ridwan Kamil di Jawa Barat menjadi modal besar jika digandeng menjadi Cawapres mengingat Jawa Barat memiliki jumlah pemilih terbesar di Indonesia. Apalagi, di Jawa Barat tingkat kesukaan pada Ridwan Kamil dominan hingga 91 persen.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement