Jumat 20 May 2022 05:48 WIB

Khofifah Dukung Deklarasi Madura Produktif tanpa Narkoba

Kapolda Jatim mengajak seluruh pihak untuk bersama-sama memerangi narkoba.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.
Foto: Dokumen.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.

REPUBLIKA.CO.ID, BANGKALAN -- Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa mendukung upaya Kepolisian Daerah (Polda) Jatim dalam berupaya mewujudkan tatanan masyarakat Pulau Madura yang produktif, dengan memberantas peredaran gelap narkoba. Dia mengajak semua pihak untuk menjaga dan melindungi keluarga dari ancaman narkoba.

"Hari ini kita ingin bersama-sama membangun komitmen di seluruh elemen strategis di semua lini. Kita harus membangun komitmen untuk bisa memberikan perlindungan bagi anak-anak kita, generasi penerus dan seluruh warga bangsa, jangan sampai menjadi korban penyalahgunaan narkoba dan jangan sampai menjadi pengedar narkoba," ujar Khofifah saat menghadiri deklarasi 'Madura Produktif tanpa Narkoba' di Aula Universitas Trunojoyo Madura, Kabupaten Bangkalan, Kamis (19/5/2022).

Khofifah juga mendorong adanya komitmen bersama memerangi narkoba yang dibangun oleh seluruh elemen strategis dan di semua lini. Komitmen bersama itu, sambung dia, harus disertai dengan praktik langsung di lapangan.

Pemantauan perlu dilakukan, mulai dari berbagai level lembaga terkait sampai masyarakat, terutama keluarga, menjadi hal terpenting. "Deklarasi ini penting karena itu sebuah bangunan komitmen, tetapi action plan itu jauh lebih penting lagi," ucap mantan menteri sosial itu.

Menurut Khofifah, narkoba secara tidak langsung akan berdampak pada pembangunan dan ketahanan nasional. Pasalnya, narkoba merusak otak, sistem syaraf, hingga hilangnya rasa seseorang. Kerusakan tersebut bisa berakibat pada hilangnya kepekaan dan rasa sosial para penggunanya.

Oleh sebab itu, ia mengajak seluruh elemen untuk bersama-sama bertanggung jawab dalam memberikan perlindungan bagi masa depan generasi penerus bangsa. Khofifah bahkan menyatakan, kesiapannya untuk turun langsung jika kegiatan deklarasi semacam itu akan berlanjut di wilayah lain.

Khofidah menyampaikan apresiasi kepada jajaran Polda Jatim atas upayanya dalam pemberantasan narkoba. Proses pengungkapan yang dilakukan institusi itu juga tercatat yang tertinggi secara nasional.

"Terima kasih atas kerja keras yang dilakukan selama ini. Kita berharap bahwa kita betul-betul bisa membangun kehidupan yang produktif tanpa narkoba. Produktifitas bisa semakin bagus, pasti masyarakat juga makin sehat," katanya.

Kapolda Jatim Irjen Nico Afinta juga mengajak seluruh pihak untuk bersama-sama memerangi narkoba. Dia meyakini, jika semua elemen masyarakat proaktif bekerja sama dalam memerangi peredaran gelap narkoba, Indonesia nantinya bisa terbebas dari narkoba.

"Hari ini kita berkumpul semua untuk melaksanakan komitmen ini. Kami telah bekerja sama dengan seluruh pihak, mulai dari Bea Cukai, Imigrasi, BNN hingga TNI tidak pernah bocor," kata Nico.

Kepala Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Jatim, Brigjen Idris Kadir menyatakan, pihaknya telah melakukan program pencegahan dan penanggulangan narkoba di wilayah Madura. "Khusus di wilayah Madura, kami sudah menyiapkan 'Desa Bersinar' yang juga bersinergi dengan Kapolda melalui Kampung Tangguh," katanya.

Desa Bersinar merupakan singkatan dari Desa Bersih Bebas Narkoba, yakni program unggulan BNN untuk menciptakan lingkungan yang kondusif dan aman dari peredaran gelap narkoba terutama di kampung. Melalui program tersebut didiadakan model ketahanan diri dan keluarga agar tidak tergiur mencoba-coba memakai narkoba.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement