Jumat 20 May 2022 02:47 WIB

Tujuan Utama Petugas Haji Melayani Jamaah

Petugas ibadah haji diminta terus meningkatkan kualitas dengan meluruskan niat

Rep: Ali Yusuf/ Red: Gita Amanda
Memasuki hari ketiga peserta bimbingan teknis (Bimtek) penyelenggara perjalanan ibadah haji (PPIH) Arab Saudi mengikuti shalat subuh berjamaah di Masjid Al-Mabrur Asrama Haji Pondok Gede, Kamis (19/5). Selanjutnya peserta mengikuti tausiyah Subuh dengan penuh khidmat yang disampaikan Wakil Katib Syuriyah PWNU DKI Jakarta, Taufik Damas.
Foto: Republika/ali yusuf
Memasuki hari ketiga peserta bimbingan teknis (Bimtek) penyelenggara perjalanan ibadah haji (PPIH) Arab Saudi mengikuti shalat subuh berjamaah di Masjid Al-Mabrur Asrama Haji Pondok Gede, Kamis (19/5). Selanjutnya peserta mengikuti tausiyah Subuh dengan penuh khidmat yang disampaikan Wakil Katib Syuriyah PWNU DKI Jakarta, Taufik Damas.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Petugas ibadah haji diminta terus meningkatkan kualitas ketakwaan dengan meluruskan niat siap memberikan pelayanan terbaik kepada jamah haji. Hal tersebut disampaikan Wakil Katib Syuriyah PWNU DKI Jakarta, Taufik Damas, saat memberikan tausiyah subuhnya kepada peserta bimbingan teknis (Bimtek) petugas penyelenggara ibadah haji (PPIH) Arab Saudi, di Masjid Al-Mabrur, Asrama Haji Pondok Gede, Kamis (19/5).

"Dalam konsep bapak ibu sekalian calon petugas pelayan, lakukan karna Allah," kata KH Taufik.

Baca Juga

KH Taufik mengatakan, petugas haji harus terus meningkatkan komitmennya untuk melayani tamu-tamu Allah di Tanah Suci dengan sebaik-baiknya. Petugas haji harus meningkatkan pelayanannya daripada ibadahnya.

"Fokus ketika menjadi petugas, bonus bisa melaksanakan haji. Tetapi tujuan utamanya untuk melayani tamu-tamu Allah yang melakukan ibadah haji di tanah suci baik di Makkah, di Madinah maupun di tempat lainnya," katanya.

Untuk itu, sejak sekarang para petugas haji harus meluruskan niatnya sebagai pelayan, pembina dan pelindung jamaah haji. Tentang niat, kata KH Taufik Damas penting sekali menyampaikan hadist "innamal aqmalu binniat"

"Maka penting sekali dalam hal ini mengingat hadis Nabi SAW yang menegaskan innamal aqmalu binniat. Seluruh perbuatan kita itu dipengearuhi atau ditentukan oleh niat," katanya.

Niat harus diucapkan sejak awal dan dalam konteks ibadah, niat  adalah ucapan keyakinan atau ketetapan di dalam hati untuk melaksanakan ibadah. Baik itu ibadah shalat, puasa dan ibadah haji. "Untuk madzhab imam Syafi'i harus mengucapkan usholifardu," katanya.

Namun, dalam konteks kerja, niat adalah ketetapan hati untuk melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya, dan penuh dedikasi. Bagi jamaah, ucapan niat yang tulus akan mendapatkan pahala dari Allah SWT.

"Dan orang yang melayani tamu-tamu Allah Insya Allah ia akan mendapatkan pahala yang jauh lebih besar dari pada mereka yang menjalankan ibadah haji itu sendiri. Apalagi kemudian kita dapat bonus melaksanakan ibadah haji," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement