Kamis 19 May 2022 17:41 WIB

Indonesia Ekspor Teknologi Persinyalan SiLSafe 4000 ke Filipina

Produk persinyalan SiLSafe 4000 diproduksi LRS anak usaha Len Industri

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Defend ID. PT Len Railway Systems (LRS) akan mengekspor produk persinyalan SiLSafe 4000 setelah dipastikan memenangkan tender dan menandatangani kontrak pengerjaan sistem persinyalan kereta api (KA) di Filipina. PT LRS adalah salah satu anak perusahaan PT Len Industri (Persero) yang merupakan Holding BUMN Industri Pertahanan atau Defend ID.
Foto: len.co.id
Defend ID. PT Len Railway Systems (LRS) akan mengekspor produk persinyalan SiLSafe 4000 setelah dipastikan memenangkan tender dan menandatangani kontrak pengerjaan sistem persinyalan kereta api (KA) di Filipina. PT LRS adalah salah satu anak perusahaan PT Len Industri (Persero) yang merupakan Holding BUMN Industri Pertahanan atau Defend ID.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Len Railway Systems (LRS) akan mengekspor produk persinyalan SiLSafe 4000 setelah dipastikan memenangkan tender dan menandatangani kontrak pengerjaan sistem persinyalan kereta api (KA) di Filipina. PT LRS adalah salah satu anak perusahaan PT Len Industri (Persero) yang merupakan Holding BUMN Industri Pertahanan atau Defend ID.

Penandatanganan kontrak dilakukan oleh Direktur Utama LRS Agung Darmawan dan General Manager Philippine National Railways (PNR), Junn B. Magno di Filipina, Kamis (19/5).

Direktur Utama LRS Agung Darmawan mengatakan, tender proyek tersebut diselenggarakan PNR selaku BUMN pengelola transportasi KA di Filipina. Sebelumnya, LRS telah diumumkan sebagai pemenang pada awal April.

"LRS akan menggarap proyek sistem persinyalan KA di Jalur Tutuban - Alabang yang melalui 12 stasiun dan 10 pocket track. Kita akan mengirim produk persinyalan berupa SiLSafe 4000 dan Level Crossing (pengaman pintu perlintasan KA) buatan Len ke Filipina," ujar Agung dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis (19/5).

Menurut Agung, LRS bisa masuk ke pasar Filipina karena faktor teknis produk, harga dan kelengkapan dokumentasi yang LRS tawarkan kepada PNR. Agung menyampaikan, proyek sistem persinyalan kereta ini akan dikerjakan dalam kurun waktu 16 bulan setelah penandatanganan kontrak kerja hari ini.

"LRS tidak hanya menjual produk buatan PT Len Industri saja. Kita juga mengerjakan design and engineering, instalasi, hingga testing and commissioning dan training atau pelatihan kepada PNR," tambah Agung.

Agung mengatakan, LRS berhasil mengalahkan persaingan dari perusahaan global lainnya berkat strategi penetrasi pasar luar negeri yang telah dilakukan Len dan LRS sejak 2018. Agung berharap keberhasilan ini diharapkan dapat memacu keberhasilan berikutnya pada potensi proyek lain, khususnya di Filipina.

Direktur Strategi Bisnis & Portofolio PT Len Industri Linus Andor mengatakan, SiLSafe 4000 merupakan produk unggulan yang memiliki standar keamanan internasional tertinggi Safety Integrity Level (SIL) 4 di sisi hardware, komunikasi, hingga perangkat pengembangannya. Linus menyampaikan, Len sebagai induk holding BUMN Industri Pertahanan menerapkan konsep dual-use technology atau pertahanan dan nonpertahanan dalam melakukan pengembangan produk dan teknologi agar efisien biaya pengembangannya.

"Dengan begitu, perusahaan akan lebih sustain dalam menghadapi fluktuasi yang mungkin terjadi di antara kedua sektor tersebut," ujar Linus.

Linus menyebut pengembangan Defend ID harus satu core agar efisien, karena sebenarnya hampir mirip. Misalnya di perkeretaapian ada Operating and Control Center (OCC) yang mirip dengan Puskodal di bidang pertahanan. Linus menyatakan SiLSafe 4000 sudah beroperasi di jalur commuter line Jalur Jagomanja (Jatinegara-Bogor dan Manggarai-Jakarta Kota), Jalur Stasiun Cikarang - Stasiun Cikampek, Kiaracondong-Cicalengka Tahap I Segmen Gedebage-Haurpugur.

Linus menerangkan, SiLSafe 4000 adalah pruduk persinyalan garapan Len yang lebih modern, handal, tersertifikasi, mudah diintegrasikan dan perawatannya, hingga ketersediaan suku cadangnya karena pengembangan, perakitan dan instalasinya dilakukan oleh insinyur dan teknisi dalam negeri.

"SiLMove 4000 sudah berbasis Computer Based Interlocking (CBI) yang siap memberikan kenyamanan dan keamanan bagi masyarakat penumpang kereta," kata Linus.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement