Kamis 19 May 2022 17:36 WIB

Boyolali Nol Kasus Covid-19 Selama Sebulan

Saat ini, Boyolali masuk PPKM level 1 atau zona warna kuning.

Ilustrasi menurunnya jumlah kasus Covid-19 pada 2022.
Foto: www.freepik.com
Ilustrasi menurunnya jumlah kasus Covid-19 pada 2022.

REPUBLIKA.CO.ID, BOYOLALI -- Kasus aktif Cpvid-19 di wilayah Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, selama sekitar sebulan nol kasus atau tidak ditemukan warga yang terkonfirmasi. Tercatat, Boyolali nol kasus aktif Covid-19 tersebut sejak 19 April hingga 18 Mei 2022.

Sehingga tidak ada pasien positif baik yang dirawat di rumah sakit maupun isolasi mandiri. "Kami mencatat sudah tidak ada pasien positif Covid-19 yang dirawat di rumah sakit, isolasi terpusat, dan isolasi mandiri. Boyolali alhamdulillah sudah nol kasus," kata Kepala Dinkes Kabupaten Boyolali, Puji Astuti, Kamis (19/5/2022).

Sehingga, kata Puji, secara akumulasi kasus Covid-19 di Boyolali tetap sebanyak 28.969 kasus, warga yang sembuh dari terpapar sebanyak 27.510 kasus atau 95 persen dari total kasus dan angka kematian karena Covid-19 sebanyak 1.459 kasus atau lima persen.

"Boyolali masuk PPKM level 1 atau zona warna kuning. Peta penyebaran kasus Covid-19 di Boyolali zona warna hijau atau tidak terdeteksi kasus," ujarnya.

Sementara itu, kata dia, kegiatan vaksinasi di Boyolali masih dilakukan dan cakupan untuk dosis pertama mencapai 862.267 sasaran atau 103,17 persen dari total target 835.772 sasaran. Dosis kedua sekitar 95 persen dan dosis ketiga atau vaksin penguat mencapai 23,52 persen.

Vaksinasi untuk usia anak 6-11 tahun dosis pertama mencapai 100.537 sasaran atau 105 persen dari total target 95.713 sasaran dan dosis kedua 101 persen.

"Kami masih melayani vaksinasi baik dilakukan faskes di Dinkes maupun 26 puskesmas dan klinik di Boyolali. Warga yang ingin vaksinasi bisa datang ke puskesmas atau faskes terdekat untuk disuntik vaksin," katanya.

Menyinggung soal munculnya penyakit hepatitis akut hingga sekarang, kata dia, Dinkes hingga kini belum mendapat laporan adanya pasien yang diindikasikan ke arah penyakit hepatitis akut yang masih misterius itu.

Namun, pihaknya tetap meminta masyarakat waspada terhadap hepatitis akut misterius sebagai antisipasi penularan penyakit itu, terutama di kalangan anak usia lima bulan hingga 16 tahun.

"Kami terus memantau dan mengambil langkah antisipasi penyebaran penyakit hepatitis akut yang masih misterius itu, tetapi di Boyolali alhamdulillah belum terdeteksi kasusnya," ujar dia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement