Rabu 18 May 2022 16:52 WIB

LPEI Bantu Ekspor Pakaian UMKM Indonesia Tembus Pasar Panama

Program pendampingan ekspor selama setahun dari LPEI dinilai sangat bermanfaat.

Rep: Novita Intan/ Red: Fuji Pratiwi
Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) atau Indonesia Eximbank. LPEI membantu sebuah UMKM pakaian menembus pasar Panama.
Foto: http://www.indonesiaeximbank.go.id/
Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) atau Indonesia Eximbank. LPEI membantu sebuah UMKM pakaian menembus pasar Panama.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Kepiawaian dalam melihat peluang usaha dari perempuan bernama Viralea Hadiana, pelaku UMKM berorientasi ekspor asal Jakarta yang juga mitra binaan Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI). Kejelian itu berhasil membawa produk fashion miliknya di bawah naungan UD Lavici menembus negara Panama.

Negara Panama menjadi negara tujuan ekspor baru bagi UD Lavici yang berhasil mengekspor produk pakaian jadi (premium clothing) kategori anak-anak senilai 10.350 dolar AS atau setara 700.000 Kgm. Pelepasan ekspor dilakukan dari Jakarta pada 4 Maret 2022 yang lalu dan disaksikan langsung oleh pihak LPEI.

Baca Juga

Viralea Hadiana mengatakan dalam mencapai kesuksesan, jalan yang harus dilalui bukan hal yang mudah. Setidaknya membutuhkan perjuangan dan konsistensi untuk mendapatkan hasil yang ia inginkan. 

"Keberhasilan ini tidak lepas dari pelatihan yang saya ikuti pada 2019 melalui Coaching Program for New Exporters (CPNE) yang diadakan oleh LPEI. Selama satu tahun saya diberikan berbagai program pelatihan dan pendampingan ekspor dari para mentor yang telah berpengalaman," ucap Viralea, Rabu (18/5/2022).

Tak hanya sekedar mendapatkan pelatihan, Viralea juga menuturkan pernah difasilitasi business matching dengan Kamar Dagang dan Ekonomi Indonesia (KDEI) Taipei yang dilakukan secara daring beberapa waktu lalu. Menurutnya, CPNE merupakan program komprehensif yang memberikan pendidikan ekspor terlengkap bagi para pelaku usaha.

"Saya merasa beruntung dan berterima kasih bisa bergabung menjadi peserta CPNE. Karena tidak hanya sekedar belajar secara teori dan diberikan pelatihan, namun saya dibantu langsung bahkan waktu itu diajak mengunjungi Pelabuhan Tanjung Priok dan mendapatkan pelatihan simulasi ekspor," ucapnya.

Dari sisi lain, keberhasilan Viralea Hadiana sebagai pelaku UMKM perempuan juga menunjukkan perempuan memegang peranan penting dalam menggerakkan roda ekonomi nasional. Adapun pernyataan ini pun didukung data dari Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Kemenkop UKM) yang menunjukkan bahwa mayoritas pelaku UMKM di Indonesia adalah perempuan.

Data menunjukan tingkat usaha mikro, 52 persen dari 63,9 juta pelaku usaha mikro di Indonesia merupakan perempuan. Sedangkan tingkat usaha kecil, terdapat 56 persen dari 193 ribu usaha kecil pemiliknya perempuan dan usaha menengah, 34 persen dari 44,7 ribu pelaku usahanya merupakan perempuan.

Sementara itu Corporate Secretary Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia, Chesna F Anwar menambahkan LPEI/Indonesia Eximbank sebagai Special Mission Vehicle (SMV) Kementerian Keuangan melalui program-programnya selalu mendukung kaum perempuan dengan memperhatikan kesetaraan gender melalui kegiatan usaha yang melibatkan pemberdayaan masyarakat dan juga peningkatan ekonomi nasional.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement