Rabu 18 May 2022 14:04 WIB

Gandeng Oxford, PT Transjakarta Siap Operasikan Semua Bus Listrik pada 2030

Transjakarta menjajaki pembiayaan lewat penerbitan Green Bond di UK Stock Echange.

Rep: Amri Amrullah/ Red: Erik Purnama Putra
Dirut PT Transjakarta M Yana Aditya meneken kerja sama dengan Head of Social Sciences Division University of Oxford Professor Timothy J Power disaksikan Gubernur Anies Rasyid Baswedan.
Foto: @aniesbaswedan
Dirut PT Transjakarta M Yana Aditya meneken kerja sama dengan Head of Social Sciences Division University of Oxford Professor Timothy J Power disaksikan Gubernur Anies Rasyid Baswedan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebagai upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM), PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) meneken kontrak kerja sama dengan Transport Studies Unit (TSU), Oxford. Penandatanganan nota kesepahaman (MoU) tersebut merupakan rangkaian kunjungan kerja di London, Inggris sebagai persiapan operasional bus listrik secara menyeluruh pada 2030.

PT Transjakarta dan TSU Oxford sepakat untuk mengembangkan kerja sama secara kolaboratif di bawah pengawasan the School of Geography and the Environment. Kepala Departemen Komunikasi Korporasi dan CSR PT Transjakarta, Iwan Samariansyah mengatakan, kerja sama tersebut merupakan program peningkatan kapasitas yang dilakukan melalui Program Pendidikan Eksekutif.

"Bentuknya bisa berupa short course selama tiga sampai enam bulan, bulan baik secara langsung di Inggris (tatap muka) atau secara online, tergantung program tersedia," terang Iwan di Jakarta, Rabu (18/5/2022).

Adapun MoU yang ditandatangani oleh Direktur Utama PT Transjakarta M Yana Aditya serta Head of Social Sciences Division University of Oxford Professor Timothy J Power tersebut juga disaksikan Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan. Dengan adanya kerja sama, PT Transjakarta berkesempatan mengembangkan meningkatkan kapasitas dan kualitas SDM terkait transportasi.

Menurut dia, nantinya akan ada pelatihan yang diberikan oleh tim ahli TSU Oxford kepada karyawan PT Transjakarta. ""Tim ahli bisa dari Oxford langsung maupun dari jaringan mereka dari berbagai negara, tentunya yang mempunyai keahlian relevan dengan kebutuhan Transjakarta. Kerja sama ini berlaku selama satu tahun ke depan dan bisa diperpanjang sesuai kesepakatan bersama," katanya.

Sebagai langkah persiapan operasional penuh bus listrik, lanjut Iwan, PT Transjakarta juga telah melakukan penandatanganan nota kesepahaman dengan perusahaan besar lainnya. Di antaranya, seperti penyedia dan produsen bus listrik switch mobility untuk mencari unit armada terbaik dan menggandeng Bloomberg dalam hal riset dan data terkait elektrifikasi bus listrik.

"Dalam kunjungan kemarin Transjakarta juga menjajaki kemungkinan pembiayaan melalui penerbitan Green Bond di UK Stock Echange. Selanjutnya jalinan kerja sama dengan TSU Oxford tentunya diharapkan tidak hanya mempersiapkan armadanya dengan baik, tetapi juga SDMnya dipastikan siap menyambut bus listrik sebagai armada masa depan," kata Iwan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement