Selasa 17 May 2022 22:42 WIB

Pemprov Sulteng Minta Pemda Berdayakan Ekonomi Warga Lewat KUR

Pemprov Sulten menggandeng bank penyalur KUR untuk pemberdayaan ekonomi masyarakat.

Rep: ANTARA/ Red: Fuji Pratiwi
Peserta memamerkan produknya pada pameran produk olahan hasil perikanan di Palu, Sulawesi Tengah, Kamis (25/11/2021) (ilustrasi). Gubernur Sulawesi Tengah Rusdy Mastura meminta bupati dan wali kota memberdayakan ekonomi masyarakat lewat kemudahan memperoleh kredit usaha rakyat (KUR).
Foto: ANTARA/Mohamad Hamzah
Peserta memamerkan produknya pada pameran produk olahan hasil perikanan di Palu, Sulawesi Tengah, Kamis (25/11/2021) (ilustrasi). Gubernur Sulawesi Tengah Rusdy Mastura meminta bupati dan wali kota memberdayakan ekonomi masyarakat lewat kemudahan memperoleh kredit usaha rakyat (KUR).

REPUBLIKA.CO.ID, PALU -- Gubernur Sulawesi Tengah Rusdy Mastura meminta bupati dan wali kota memberdayakan ekonomi masyarakat lewat kemudahan memperoleh kredit usaha rakyat (KUR).

"Bupati dan Wali Kota Palu agar mendampingi masyarakat untuk memanfaatkan kemudahan memperoleh dana KUR untuk pengembangan UMKM demi memberdayakan ekonomi masyarakat," ucapnya di Palu, Selasa (17/5/2022).

Baca Juga

Pemprov Sulteng, kata Rusdy, telah membangun kerja sama dengan salah satu bank penyalur KUR dalam rangka pemberdayaan ekonomi masyarakat. Lewat kerja sama itu, ujar dia, petani, nelayan, pekebun, peternak, serta pelaku usaha mikro, kecil dan menengah dapat memiliki akses permodalan.

Bahkan, sebut dia, bank penyalur KUR memberikan kemudahan yakni kredit di bawah Rp 100 juta dapat diperoleh warga tanpa agunan/jaminan. "Bunga bank juga hanya tiga persen, sangat rendah. Jangan sampai fasilitas KUR tersebut hanya dinikmati pengusaha besar. Karena itu, saya memohon kepada bupati dan wali kota agar dipastikan KUR bunga tiga persen dapat dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat menengah ke bawah," ungkapnya.

Menurut Rusdy, selama enam bulan menjabat Gubernur Sulteng, angka kemiskinan berhasil turun satu persen menjadi 12 persen, dari sebelumnya 13 persen. Sementara pertumbuhan ekonomi naik menjadi 11,7 persen, dari sebelumnya hanya 10 persen.

"Itu semua tidak lepas karena peran KUR. Belum ada intervensi lewat anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) untuk menurunkan kemiskinan dan menaikkan pertumbuhan ekonomi lewat bantuan usaha kepada masyarakat. Hanya KUR yang membantu masyarakat," ujarnya.

Menurut dia, jika dana KUR Rp 5 triliun tersalurkan 100 persen kepada UMKM dan petani, maka APBD Pemprov Sulteng tidak terlalu tertekan.

"Pemerintah sangat terbantu dengan KUR, bahkan KUR berkontribusi besar terhadap penurunan kemiskinan daerah dan peningkatan ekonomi masyarakat," kata Rusdy.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement