Kamis 12 May 2022 19:51 WIB

Angkat Pemikiran Cak Nur, Putra Banten Lulus Cumlaude di Universitas Zaitunah

Mahasiswa Universitas Zaitunah asal Banten Irfan Nurkholiq lulus Cumlaude

Rep: Muhyiddin/ Red: Nashih Nashrullah
Dubes RI untuk Tunisia, Zuhairi Misrawi (kedua dari kanan) hadir dalam sidang tesis mahasiswa Pascasarjana Universitas Zaitunah asal Banten, Irfan Nurkholiq (kedua dari kiri).
Foto: Dok Istimewa
Dubes RI untuk Tunisia, Zuhairi Misrawi (kedua dari kanan) hadir dalam sidang tesis mahasiswa Pascasarjana Universitas Zaitunah asal Banten, Irfan Nurkholiq (kedua dari kiri).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Duta Besar RI untuk Tunisia, Zuhairi Misrawi, menghadiri ujian tesis Irfan Nurkholiq, mahasiswa Indonesia asal Banten di Pascasarjana Universitas Zaitunah. 

Irfan mengkaji pemikiran Prof Nurcholish Madjid, yang akrab dipanggil Cak Nur, sosok cendekiawan Muslim terkemuka di Tanah Air, dengan judul, "Pembaruan Pendidikan Keindonesiaan Menurut Nurcholish Madjid". 

Baca Juga

"Saya sangat senang, karena pada tahun ini, kita panen anak-anak muda yang berprestasi di pascasarjana Universitas Zaitunah. Sejak tiga bulan di Tunisia, saya sudah menghadiri empat mahasiswa Indonesia yang berhasil meraih cumlaude dalam ujian tesis. Ini sungguh membanggakan," ujar Dubes RI yang juga lulusan Universitas Al-Azhar, Kairo, Mesir.

Dia menambahkan, Irfan Nurkholiq mampu membuktikan, bahwa pemikiran Islam Indonesia layak untuk dikaji dan disebarluaskan ke seantero dunia, karena mampu menghadirkan gagasan yang unik, baru, dan kontekstual dalam konteks global.

"Pemikiran Cak Nur selalu menarik untuk dikaji, karena mampu menggabungkan antara dimensi tradisionalitas dan modernitas. Saya secara pribadi dekat dan mengenal baik almarhum Cak Nur, serta bangga menjadi murid Cak Nur," ujar Dubes RI yang juga akrab dikenal sebagai cendekiawan Nahdlatul Ulama. 

Sementara itu, Irfan Nurkholiq dalam tesisnya menegaskan, bahwa pemikiran Cak Nur mampu mewarnai pendidikan keindonesiaan dengan basis pemikiran keislaman dan pemahaman yang kuat atas kemajemukan Indonesia. 

"Dalam hal ini, Cak Nur berhasil merumuskan konsep pendidikan non-dikotomi, melakukan modernisasi pendidikan, dan merumuskan konsep Islam Progresif," ujar Irfan di hadapan para penguji, yaitu Ali ben Sassi, Munia Mejri dan Abdul Kader Naffati sebagai pembimbing tesis. 

Dubes RI untuk Tunisia mengapresiasi Irfan Nurkholiq, yang telah mengenalkan pemikiran Islam Indonesia di Tunisia.

"Para mahasiswa kita di Universitas Zaitunah telah menjadi diplomat-diplomat ulung yang secara nyata membantu Perwakilan RI di Tunisia dalam mengenalkan khazanah pemikiran keislaman di Tanah Air. Sebab itu, kami memberikan penghargaan yang setinggi-tingginya dan mengucapkan selamat kepada Irfan," kata dia.   

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement