Kamis 12 May 2022 14:20 WIB

Sekjen PBB Syok dengan Kematian Jurnalis Aljazirah di Tepi Barat

Sekjen PBB mendesak otoritas terkait menyelidiki kematian jurnalis Aljazirah

Rep: Antara/ Red: Christiyaningsih
Para pelayat Palestina membawa foto jurnalis Aljazirah yang terbunuh Shireen Abu Akleh dan berbahasa Arab bertuliskan, Shireen, suara Palestina, di depan kantor saluran Aljazirah, di kota Ramallah, Tepi Barat, Rabu, 11 Mei 2022 .
Foto: AP/Nasser Nasser
Para pelayat Palestina membawa foto jurnalis Aljazirah yang terbunuh Shireen Abu Akleh dan berbahasa Arab bertuliskan, Shireen, suara Palestina, di depan kantor saluran Aljazirah, di kota Ramallah, Tepi Barat, Rabu, 11 Mei 2022 .

REPUBLIKA.CO.ID, PBB - Sekretaris Jenderal (Sekjen) PBB Antonio Guterres mengaku terkejut dengan kematian jurnalis Aljazirah, Shireen Abu Akleh, di Tepi Barat. Hal itu disampaikan wakil juru bicaranya Farhan Haq pada Rabu (11/5/2022).

"Sekjen terkejut atas kematian Shireen Abu Akleh, reporter Palestina-Amerika untuk stasiun TV Aljazirah, yang ditembak mati pada dini hari saat meliput operasi pasukan keamanan Israel di Jenin di wilayah pendudukan Tepi Barat," kata jubir Haq dalam pernyataan dilansir Xinhua.

Baca Juga

Guterres menyampaikan belasungkawa kepada keluarga Abu Akleh dan berharap rekannya sesama reporter yang terluka dalam insiden itu, Ali Samoudi, segera pulih. Sekjen PBB mendesak otoritas terkait untuk melakukan penyelidikan independen dan transparan atas kasus ini sekaligus memastikan bahwa mereka yang bertanggung jawab diseret ke pengadilan.

"Sekjen mengecam semua serangan dan pembunuhan terhadap jurnalis dan menekankan bahwa jurnalis tidak boleh menjadi target kekerasan. Pekerja media harus bertugas secara bebas dan tanpa kekerasan, intimidasi, atau tanpa rasa takut menjadi target. Sekjen kembali menegaskan pandangannya bahwa kebebasan pers sangat penting untuk perdamaian, keadilan, pembangunan berkelanjutan dan HAM," tulis pernyataan tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement