Selasa 10 May 2022 10:05 WIB

Kekurangan Tenaga Medis, Presiden Meksiko Pekerjakan 500 Dokter Kuba

500 dokter Kuba diperkerjakan untuk menutupi kekurangan tenaga profesional medis.

Rep: Fergi Nadira B/ Red: Esthi Maharani
Presiden Meksiko Andres Manuel Lopez Obrador mengatakan akan mempekerjakan 500 dokter Kuba untuk bekerja di Meksiko karena kekurangan tenaga medis
Foto: AP/Marco Ugarte
Presiden Meksiko Andres Manuel Lopez Obrador mengatakan akan mempekerjakan 500 dokter Kuba untuk bekerja di Meksiko karena kekurangan tenaga medis

REPUBLIKA.CO.ID, MEXICO CITY - Presiden Meksiko Andres Manuel Lopez Obrador mengatakan akan mempekerjakan 500 dokter Kuba untuk bekerja di Meksiko, Senin (9/5/2022). Langkah pemerintah ini guna membantu menutupi kekurangan tenaga medis profesional.

Sebelumnya para dokter Kuba juga dipekerjakan untuk bekerja di Meksiko pada awal pandemi virus corona, yang memicu kritik dari anggota oposisi Meksiko.

"Kami juga akan mempekerjakan dokter dari Kuba yang akan bekerja di negara kami; kami membuat keputusan ini karena kami tidak memiliki dokter yang kami butuhkan di negara ini," kata Lopez Obrador.

Lopez Obrador mengunjungi Kuba selama akhir pekan sebagai bagian dari tur regional Amerika Tengah dan Karibia. Selama kunjungan tersebut, kedua negara menandatangani kesepakatan untuk memperluas kerja sama di bidang kesehatan masyarakat dan janji lainnya untuk meningkatkan ikatan budaya, ekonomi, dan lainnya.

Presiden Meksiko mengumumkan pada April bahwa negaranya akan memvaksinasi lebih banyak anak-anak terhadap Covid-19. Ia juga mendesak otoritas kesehatan global untuk memberikan dosis yang telah dipesan untuk tujuan tersebut.

Meksiko akan membeli vaksin dari Kuba untuk memvaksinasi anak-anak semuda dua tahun. "Ini memberi (Kuba) hasil yang bagus," katanya.

Lopez Obrador telah muncul sebagai kepala negara paling penting di Amerika Latin untuk mengkritik kebijakan AS terhadap kawasan itu dan Kuba. Penggunaan kata-kata seperti "bejat" untuk menggambarkan sanksi AS terhadap Kuba dan pujian terhadap vaksin COVID-19 Kuba telah membuatnya disayang oleh pemerintah Kuba.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement