Rabu 04 May 2022 18:33 WIB

Bandara Jeddah Lama Dipadati Ribuan Jamaah, Antrean hingga 12 Jam

Pemerintah Arab Saudi diminta cari jalan keluar urai kepadatan Bandara Jeddah lama

Rep: Ali Yusuf/ Red: Nashih Nashrullah
Pemerintah Arab Saudi diminta cari jalan keluar urai kepadatan Bandara Jeddah lama  Ilustrasi Bandara Jeddah.
Foto: Alarabiya
Pemerintah Arab Saudi diminta cari jalan keluar urai kepadatan Bandara Jeddah lama Ilustrasi Bandara Jeddah.

IHRAM.CO.ID, JAKARTA—Ribuan jamaah umroh dari seluruh negara tertahan selama hampir 10-12 jam di Bandara lama Jeddah Arab Saudi. Kejadiaan ini sudah terjadi sejak 3- 4 Mei, di mana jamaah umroh pulang ke negaranya masing-masing secara bersamaan.  

“Sebagaimana kita ketahui kepadatan dan crowded yang luar biasa terjadi di bandara lama di Jeddah. Ini terjadi di tanggal 3, dan 4 karena luar biasa sekali jamaah yang akan meninggalkan Arab Saudi via pintu Jeddah,” kata Sekjen Afiliasi Mandiri Penyelenggara Umroh Haji (Ampuh), Tri Winarto, saat dihibungi Republika.co.id, Rabu (4/5/2022) 

Baca Juga

Tri mengatakan penuh sesaknya (crowded) tidak hanya terjadi di dalam bandara, akan tetapi kepadatan ini sampai keluar pintu parkir itu. 

Jadi para jamaah yang dari Makkah menuju bandara Jeddah untuk masuk ke terminal Jeddah ini butuh waktu 10 sampai 12 jam.

 

“Ini mengakibatkan jadwal penerbangan jadi delay sangat panjang.  itu pun yang dialami oleh jamaah-jamah kita yang ada di Jeddah yang akan pulang ke Indonesia,” ujarnya.

Maka dari itu, Lion langsung mengambil solusi dengan memindahkan penerbangannya di tanggal 4 dan 5 dari Jeddah ke Madinah. Hal ini dilakukan untuk mengurangi crowded dan kepadatan di Bandara Jeddah yang lama. 

Tri mengatakan, Bandara Jeddah lama ini, memang sudah tidak layak digunakan sebagai pintu masuk jamaah umroh. Karena secara fasilitas, Bandara Jeddah lama ini sudah tidak memenuhi syarat sebagai bandara internasional.

“Sebagaimana menurut pengamatan saya Bandara Jeddah lama ini memang sudah sangat tidak layak untuk saat ini. Karena memang fasilitas dan ruangan yang tidak begitu besar, seperti yang ada di bandara baru,” katanya. 

Menurutnya sudah sepatutnya, pihak otoritas Arab Saudi tidak lagi menggunakan Bandara Jeddah sebagai keberangkatan atau pun kedatangan, baik bagi jamaah umroh maupun jamaah haji. Demi kenyamanan jamaah, Pemerintah Arab Saudi harus mempertimbangkan usulan tersebut.  

“Memang selayaknya pemerintah Arab Saudi memindahkan semua penerbangan Airlines dari bandara lama ke bandara yang baru yang memang fasilitasnya luar biasa canggih dan besar,” katanya.  

Pemindahan penerbangan atau keberangkatan dari terminal lama ke terminal baru ini demi mengurangi antrian yang terjadi saat ini. Di mana ribuan jamaah dari seluruh negara harus menumpuk di bandara Jeddah.  

“Sehingga tidak terjadi antrean-antrean yang panjang seperti yang terjadi yang kita lihat pada 3 sampai 5 Mei,” katanya. 

Tri mengatakan, terlambatnya penerbangan Jeddah-Indonesia mengganggu sistem penerbangan dari Indonesia-Jeddah. Untuk itu otoritas Arab Sadui harus segera mencarikan persoalan ini sehingga tidak bertamba panjang.   

“Akibatnya juga banyak penerbangan-penerbangan yang dari Jakarta ke Saudi delai sampai 10 jam, karena ada persoalan di bandara Jeddahnya,” katanya.     

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement