Peringatan Bagi Orang yang Enggan Berpuasa

Red: Ani Nursalikah

Selasa 26 Apr 2022 05:05 WIB

Iftar, makanan yang digunakan umat Islam untuk berbuka puasa Ramadhan disajikan saat pria Muslim berkumpul selama bulan suci Ramadhan di sebuah masjid di Medan, Sumatera Utara, Rabu (14/4). Peringatan Bagi Orang yang Enggan Berpuasa Foto: EPA-EFE/DEDI SINUHAJI Iftar, makanan yang digunakan umat Islam untuk berbuka puasa Ramadhan disajikan saat pria Muslim berkumpul selama bulan suci Ramadhan di sebuah masjid di Medan, Sumatera Utara, Rabu (14/4). Peringatan Bagi Orang yang Enggan Berpuasa

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Alfain Jalaluddin Ramadlan, Mahasiswa Umla (Universitas Muhammadiyah Lamongan)

Puasa dalam bahasa Arab disebut dengan “shaum”. Yang mana Shaum secara bahasa bermakna imsak atau menahan diri dari makan, minum, berbicara, dan maksiat. Sebagaimana makna ini dapat kita lihat pada firman Allah Ta’ala,

Baca Juga

إِنِّي نَذَرْتُ لِلرَّحْمَنِ صَوْمًا فَلَنْ أُكَلِّمَ الْيَوْمَ إِنْسِيًّا

“Sesungguhnya aku telah bernazar berpuasa untuk Tuhan Yang Maha Pemurah, maka aku tidak akan berbicara dengan seorang manusiapun pada hari ini” (QS. Maryam: 26).

Sedangkan puasa menurut istilah, yaitu menahan diri dari makanan, minum, hubungan seksual, dan segala yang membatalkan, mulai dari terbit fajar hingga terbenam matahari, dengan niat karena Allah. Namun, puasa bukan hanya sekadar menahan rasa lapar dan haus, melainkan keutamaan yang didapatkan dan mengharapkan Ridha Allah SWT.

Karena Puasa Ramadhan itu wajib bagi setiap muslim yang sudah baligh (dewasa), berakal, dalam keadaan sehat, dan dalam keadaan tidak melakukan safar atau perjalanan jauh. Sungguh bahayalah orang-orang Islam yang meninggalkan.

Yang menunjukkan bahwa puasa Ramadhan itu wajib adalah dalil Al Qur’an. Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an surat Al-Baqoroh ayat 183.

‎يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ

“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.

Dilanjutkan di ayat selanjutnya

‎فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ

“Karena itu, barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu.” (QS. Al Baqarah: 185)

Pada ayat tersebut dijelaskan bahwa puasa Ramadhan itu fardhu ‘ain bagi orang yang ber iman, dan termasuk dalam rukun Islam yang ke empat. Jika diri kita merasa ber iman kepada Allah, berarti kita harus berpuasa.

Karena di dalam ayat tersebut sudah jelas, yakni di awali dengan huruf nida’ yaitu seruan atau ajakan. Allah Menyeruh kepada hambahnya yang ber iman untuk berpuasa.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam memberi kabar gembira kepada para sahabatnya, ketika datang bulan Ramadhan, beliau bersabda:

‎قَدْ جَاءَكُمْ شَهْرُ رَمَضَانَ شَهْرٌ مُبَارَكٌ افْتَرَضَ اللَّهُ عَلَيْكُمْ صِيَامَهُ يُفْتَحُ فِيهِ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ وَيُغْلَقُ فِيهِ أَبْوَابُ الْجَحِيمِ وَتُغَلُّ فِيهِ الشَّيَاطِينُ فِيهِ لَيْلَةٌ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْر

”Telah datang kepada kalian bulan Ramadhan, bulan penuh berkah, Allah mewajibkan ibadah puasa di dalamnya bagi kalian, terbuka (di bulan Ramadhan) pintu surga dan tertutup pintu neraka, setan-setan di belenggu, di dalamnya ada satu malam yang lebih mulia dari seribu bulan.” [HR. Ahmad dan Ibnu Abi Syaibah, sanadnya shahih].