Senin 25 Apr 2022 06:54 WIB

Puncak Arus Mudik di Tangerang Diperkirakan 4.000 Penumpang per Hari

Arus puncak diprediksi antara 28 April dan 29 April 2022.

Rep: Eva Rianti/ Red: Andi Nur Aminah
Sejumlah calon penumpang bus menunggu jadwal keberangkatannya di Terminal Poris Plawad, Kota Tangerang, Banten, Senin (18/4/2022). Memasuki minggu ketiga bulan Ramadhan, terminal tersebut terpantau mulai ramai pemudik.
Foto: ANTARA/Fauzan
Sejumlah calon penumpang bus menunggu jadwal keberangkatannya di Terminal Poris Plawad, Kota Tangerang, Banten, Senin (18/4/2022). Memasuki minggu ketiga bulan Ramadhan, terminal tersebut terpantau mulai ramai pemudik.

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Jumlah pemudik bus di Terminal Poris Plawad, Kota Tangerang sudah mulai mengalami peningkatan sejak H-10 Lebaran Idul Fitri 1443 Hijriyah. Pihak pengelola Terminal Poris Plawad menyebut pada puncak arus mudik kemungkinan jumlah penumpang bisa mencapai hingga 4.000 orang per hari.

“Arus puncak diprediksi antara 28 April dan 29 April 2022. Ada kemungkinan jumlah penumpang bisa mencapai 3.000 bahkan 4.000 per hari, seperti mudik tahun 2018 dan 2019 yang lalu. Kita lihat nanti,” kata Kepala Terminal Poris Plawad Alwien Athena Alwie, Ahad (25/4/2022).

Baca Juga

Angka tersebut juga ditambah dengan adanya mudik gratis yang serentak dilakukan pada 28 April 2022 mendatang. Ditargetkan ada 2.000 penumpang yang melakukan mudik gratis dari Terminal Poris Plawad dengan menggunakan sebanyak 75 armada bus.

Alwien mengatakan, sejak H-10 Lebaran pergerakan jumlah penumpang di Terminal Poris Plawad mulai mengalami peningkatan dan bergerak di atas angka 1.000 penumpang per hari. Jumlah tersebut naik dibandingkan hari-hari sebelumnya yang bergerak sekitar 500—900 penumpang per hari. “Bisa jadi membeludak karena dua tahun kemarin (2020 dan 2021) enggak ada mudik,” tuturnya. 

Namun, Alwien juga berpendapat bisa jadi ada kemungkinan sebaliknya jika pandemi Covid-19 telah membuat sebagian masyarakat sudah pulang ke kampung karena menganggur atau sedang memperbaiki kondisi perekonomiannya sehingga menangguhkan niat untuk mudik.

Sebagai upaya antisipasi terjadinya lonjakan penumpang, Alwien menyebut pihaknya sudah berkoordinasi dengan agen atau perusahaan otobus (PO) untuk menyiagakan bus-bus alternatif. Menurut catatannya, diperkirakan jumlah armada bus bisa mencapai sekitar 300 hingga 400 unit pada puncak arus mudik. Meningkat cukup tinggi dibandingkan hari-hari normal di angka sekira 130 hingga 150 unit bus.

“Mereka (agen atau PO) saya minta jika terjadi lonjakan penumpang, apakah mengeluarkan bus bantuan atau bus pariwisata. Saya bilang, saya tidak mau ada penumpang yang terlantar,” kata dia. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement