Jumat 22 Apr 2022 03:06 WIB

Kuartal I 2022, Kredit Bank DKI Tumbuh Double Digit

Tahun ini Bank DKI dipercaya menyalurkan Kredit Usaha Rakyat sebesar Rp 1 triliun

kuartal I 2022, Bank DKI mampu membukukan laba bersih sebesar Rp 198,01 miliar. (ilustrasi)
Foto: Istimewa
kuartal I 2022, Bank DKI mampu membukukan laba bersih sebesar Rp 198,01 miliar. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Membaiknya situasi pandemi Covid-19 mendorong pertumbuhan kinerja Bank DKI. Hal tersebut ditandai dengan penyaluran kredit Bank DKI yang tumbuh double digit sebesar 13,70 persen dari Rp 33,6 triliun per Maret 2021 menjadi Rp 38,3 triliun pada Maret 2022. 

Direktur Keuangan & Strategi Bank DKI, Romy Wijayanto, mengatakan pertumbuhan kredit ditopang penyaluran kredit pada sektor UMK yang meningkat 26,1 persen dari Rp 1,40 triliun pada kuartal I 2021 menjadi Rp 1,77 triliun pada kuartal I 2022. "Kedepannya, Bank DKI akan terus mendorong pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah di DKI Jakarta dan wilayah sekitarnya melalui penyaluran kredit dan pembiayaan kepada pedagang UMKM JakPreneur dan pedagang BUMD Pangan seperti Perumda Pasar Jaya, Food Station, Dharma Jaya," ujarnya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis (21/4/2022).

"Mulai tahun 2022, Bank DKI juga dipercaya untuk menyalurkan program Kredit Usaha Rakyat sebesar Rp 1 triliun kepada pelaku UMKM," kata Romy menambahkan.

Untuk segmen konsumer, pada kuartal I 2022 juga mengalami pertumbuhan secara year on year sebesar 12,8 persen, dari semula Rp 13,56 triliun menjadi Rp 15,3 triliun. Selanjutnya segmen komersial meningkat 19,6 persen dari Rp 12,08 triliun menjadi Rp 14,45 triliun. 

Sedangkan untuk segmen Syariah tumbuh sebesar 6,5 persen dari semula Rp 5,94 triliun menjadi Rp 6,32 triliun. "Pertumbuhan kredit dan pembiayaan itu ditopang oleh peningkatan kapabilitas SDM di bidang kredit serta penyederhanaan proses bisnis melalui digitalisasi," ucap Romy.

Secara bertahap, Bank DKI juga terus melakukan perbaikan kualitas kredit yang terjaga dengan baik. Pada kuartal I 2022, rasio NPL gross masih terjaga sebesar 3,05 persen, membaik dibanding periode sebelumnya sebesar Rp 3,19 persen. 

Adapun Dana Pihak Ketiga (DPK) Bank DKI juga mengalami pertumbuhan 34,32 persen menjadi Rp 57,74 triliun dari sebelumnya Rp 42,98 triliun. Sehingga ini mendorong pertumbuhan total aset Bank DKI sebesar 27,7 persen menjadi Rp 71,13 triliun.

Adapun pada kuartal I 2022, Bank DKI mampu membukukan laba bersih sebesar Rp 198,01 miliar. Perolehan laba bersih tersebut terutama didorong oleh pendapatan bunga bersih yang meningkat 13,5 persen, dari sebelumnya Rp 629 miliar menjadi Rp 713 miliar. 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement