Kamis 21 Apr 2022 15:12 WIB

Percepat Bisnis UMKM Jateng, Doku Terapkan Digitalisasi Pembayaran di Solo

Sesi Tuku adalah sebuah wadah berbentuk market sale.

Perusahaan teknologi pembayaran Doku terus memperluas jangkauan bisnisnya ke Jawa Tengah.
Foto: dokpri
Perusahaan teknologi pembayaran Doku terus memperluas jangkauan bisnisnya ke Jawa Tengah.

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Sebagai salah satu kota strategis penggerak roda perekonomian di Jawa Tengah, kota Solo menawarkan segudang potensi, nilai sejarah, serta kearifan lokal yang memacu pelaku UMKM setempat untuk terus menghasilkan karya-karya berciri khas Indonesia. Melihat potensi ini, perusahaan teknologi pembayaran Doku terus memperluas jangkauan bisnisnya ke Jawa Tengah.

Kali ini Doku akan mendigitalisasi pembayaran di sebuah Bazaar Thrift kekinian pertama di kota Solo. Bersama komunitas Sesi Tuku, Doku akan menghadirkan pengalaman berbelanja non-tunai menggunakan metode scan QRIS bagi kaum millennials, fashion enthusiast, serta masyarakat setempat. Bazaar bertema Lebaran Gembira #2 ini akan berlangsung pada tanggal 21-24 April 2022 di Sarkara Hall, de Tjolomadoe, mulai pukul 10.00 sampai dengan 21.00 WIB (free entry).

AVP of Merchant Acquisition Doku, Herunata Joseph, mengungkapkan, konsep Thrift Market yang semakin populer di kalangan milenial dan fashion enthusiast kota Solo merupakan momen yang tepat bagi pihaknya untuk menunjukkan manfaat dari digitalisasi pembayaran secara langsung bagi pelaku UMKM yang berpartisipasi, khususnya mereka yang sudah berjualan di media sosial. 

"Ke depannya kami berharap kemudahan pembayaran digital yang kami hadirkan saat ini dapat semakin luas dimanfaatkan dan mendukung percepatan pertumbuhan bisnis UMKM di kota Solo," kata Herunata dalam siaran pers, Kamis (21/4/2022).

Sesi Tuku adalah sebuah wadah berbentuk market sale yang dibuat dan digagas karena terinspirasi oleh sebuah keresahan yang timbul akibat kurangnya tempat berbelanja dan tempat berbisnis secara on site terutama di bidang fashion, aksesoris, atau perlengkapan lain yang sifatnya second-hand, preloved, tetapi masih layak untuk diperjualbelikan dan dipergunakan kembali oleh para pembelinya. 

"Melalui kegiatan ini kami ingin mengedukasi masyarakat cara baru untuk mengurangi barang yang menumpuk dan tidak terpakai untuk menjadi barang kesayangan orang lain. Kami juga ingin mempertemukan banyak komunitas khususnya di kota Solo untuk bisa membuat suatu movement agar bisa saling terhubung satu sama lain. Di zaman yang semuanya serba digital kami pun mengemas Bazaar Thrift tahun ini sedemikian rupa sehingga baik para pelaku UMKM yang berpartisipasi maupun pembeli yang datang dapat merasakan pengalaman pembayaran non-tunai yang sesungguhnya, bekerja sama dengan Doku tentunya sebagai mitra teknologi pembayaran kami," ujar Founder Sesi Tuku, Gracea Yonkarowi Gladena.

Manfaat pembayaran digital yang nyata dirasakan oleh pelaku UMKM di Indonesia semakin menginspirasi lebih banyak lagi pelaku UMKM untuk mulai mendigitalisasi pembayaran bisnis mereka. Menurut data Kementerian Koperasi dan UKM, jumlah UMKM yang sudah masuk ke dalam ekosistem digital mencapai 15,9 juta atau 24,9 persen dari total pelaku UMKM yang sekitar 65 juta unit. Sebagai kanal bersosialisasi utama masyarakat, terlebih setelah dua tahun masa pandemi Covid-19 berlangsung, media sosial pun menjadi platform strategis dan ekonomis yang dimanfaatkan para pelaku UMKM untuk memasarkan bisnisnya. Keseriusan Doku untuk menggarap segmen UMKM tercermin dari hadirnya solusi bisnis yang didukung oleh fitur-fitur pembayaran inovatif khas UMKM Indonesia. 

“Melihat peran media sosial yang semakin penting bagi para pelaku UMKM, kami juga telah menyiapkan fitur pembayaran yang praktis, fleksibel dan mudah selain QRIS, yaitu berupa link bayar. Link bayar yang juga dapat berwujud WhatsApp link ini dirancang untuk mendukung aktivitas berjualan pelaku UMKM sehari-hari dari gadget mana saja secara real-time,” Heru memaparkan.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement