Anggota Parlemen Non-Muslim Inggris Puasa Agar Pahami Muslim

Red: Ani Nursalikah

Sabtu 25 Apr 2020 13:18 WIB

Anggota Parlemen Non-Muslim Inggris Puasa Agar Pahami Muslim Foto: Anadolu Agency Anggota Parlemen Non-Muslim Inggris Puasa Agar Pahami Muslim

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON — Seorang anggota parlemen Inggris mengatakan pada Jumat bahwa dia akan berpuasa selama minggu pertama bulan suci Ramadan.

Paul Bristow, anggota parlemen Konservatif untuk Kota Peterborough di Inggris Timur, mengunggah sebuah video di Twitter untuk mengumumkan keputusannya menjalani puasa untuk memahami apa arti Ramadan bagi umat Islam.

Baca Juga

"Ramadhan adalah waktu untuk refleksi spiritual, peningkatan diri dan ibadah yang lebih tinggi. Untuk minggu pertama Ramadhan, saya juga telah memutuskan untuk merayakan puasa," kata Bristow.

Meskipun bukan seorang Muslim, dia merasa penting untuk berbagi pengalaman ini dengan sekitar 20.000 Muslim yang tinggal di Peterborough.

Bristow mengatakan dia ingin memahami apa yang dilakukan umat Islam dan apa arti Ramadan bagi Muslim.

“Jelas, umat Islam yang merayakan puasa mengikuti agama mereka, bukan hanya aturan. Namun pelajaran disiplin diri, pengorbanan dan empati untuk orang yang kurang beruntung tersedia untuk semua orang. Kedermawanan tidak dibatasi oleh iman," ungkap dia kepada media lokal Peterborough Telegraph

Bristow menambahkan bahwa dia berharap bisa belajar lebih banyak tentang agama Islam, sambil belajar lebih banyak tentang dirinya sendiri.

"Meskipun itu akan menjadi ujian bagi kekuatan mental dan disiplin saya, Puasa juga melibatkan momen persahabatan yang hebat," lanjut dia.

Bristow juga mengatakan dia akan merekam catatan hariannya dalam sebuah video untuk mengabadikan percobaan puasanya.

"Saya harap ini akan menjadi cara yang berguna untuk membawa Ramadhan kepada orang lain seperti saya, yang belum pernah merasakan sebelumnya," tutur dia. 

Dewan Muslim Inggris telah menerbitkan pedoman bagi umat Islam tentang aktivitas selama Ramadan tahun ini.

Pedoman itu mengimbau sekitar 3 juta Muslim Inggris untuk tetap tinggal di rumah guna menghindari penyebaran Covid-19.