Senin 18 Apr 2022 07:30 WIB

Tiga Orang Terluka dalam Kerusuhan Lawan Kelompok anti-Islam di Swedia

Polisi Swedia melepaskan tembakan saat kerusuhan melawan kelompok anti-Islam.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Muhammad Hafil
Tiga Orang Terluka dalam Kerusuhan Lawan Kelompok anti-Islam di Swedia. Foto: Ilustrasi Islamofobia
Foto: Foto : MgRol_94
Tiga Orang Terluka dalam Kerusuhan Lawan Kelompok anti-Islam di Swedia. Foto: Ilustrasi Islamofobia

REPUBLIKA.CO.ID,HELSINKI -- Polisi Swedia mengatakan telah melepaskan tembakan peringatan selama kerusuhan melawan kelompok anti-Islam di kota timur Norrkoping. Sebanyak tiga orang terluka ringan dalam bentrokan tersebut.

Kerumunan sekitar 150 orang melemparkan batu ke arah petugas dan kendaraan polisi, serta membakar mobil. Kemudian polisi menanggapi dengan melepaskan tembakan peringatan dan tiga orang tampaknya telah terkena pantulan dari tindakan itu.

Baca Juga

Ketiga orang tersebut pun dirawat di rumah sakit di kota yang berada di sekitar 160 kilometer barat daya Stockholm. "Ketiganya yang terluka ditangkap karena dicurigai melakukan kejahatan," kata polisi menegaskan tidak ada yang mengalami luka serius.

Seorang fotografer untuk kantor berita Swedia TT di tempat kejadian melaporkan bahwa beberapa petugas polisi anti huru hara terlihat membawa seorang pria yang terluka ke ambulans.

Kerusuhan pecah menyusul pertemuan politisi sayap kanan Denmark Rasmus Paludan dan merencanakan pembakaran Alquran di berbagai kota di Swedia sejak Kamis (14/4). Dia dan partainya Stram Kurs telah merencanakan demonstrasi di Norrkoping pada Ahad (17/4), tetapi dia tidak pernah muncul di kota itu.

Paludan mengatakan di halaman Facebook partai bahwa memutuskan untuk membatalkan demonstrasi akhir pekan di dua lokasi, Norrkoping dan Linkoping, karena pihak berwenang Swedia di wilayah tersebut telah menunjukkan bahwa tidak mampu melindungi dirinya.

"Jika saya terluka parah atau terbunuh karena ketidakmampuan otoritas polisi, maka akan sangat menyedihkan bagi orang Swedia, Denmark, dan orang utara lainnya," ujar Paludan,.

Selain Norrkoping dan Linkoping, kerusuhan dan bentrokan kekerasan telah dilaporkan di Stockholm, Orebro, Landskrona, dan Malmo dalam tiga hari terakhir. Pada Jumat (15/4) malam, bentrokan keras antara demonstran dan kontra-protes meletus di pusat kota Orebro sebelum rencana Paludan untuk membakar Alquran di sana, menyebabkan 12 petugas polisi terluka dan empat kendaraan polisi dibakar.

Di Landskrona, Swedia selatan, beberapa ratus sebagian besar anak muda melemparkan batu dan membakar mobil, ban, dan tempat sampah. Mereka juga mendirikan pagar pembatas yang menghalangi lalu lintas pada Sabtu malam. Kerusuhan serupa terjadi di dekat Malmo, dengan bus dibakar.

Paludan, seorang pengacara Denmark yang juga memegang kewarganegaraan Swedia, mendirikan Stram Kurs atau Hard Line pada 2017. Situs web partai yang menjalankan agenda anti-imigrasi dan anti-Islam ini mengatakan “Stram Kurs adalah yang partai politik paling patriotik di Denmark."

https://apnews.com/article/business-europe-riots-stockholm-sweden-ccb3ea16308b8336f9996b33ae2a9d98

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement